Chevrolet new Blazer 2019, Return the real SUV. Apakah akan dijual di Indonesia juga?
5 hari terakhir dunia otomotif sedikit heboh dengan berita dari salah satu pabrikan otomotif dunia, Chevrolet. Yang mengeluarkan lagi sebuah mobil dengan model crossover dengan nama yang tidak asing bagi kita. Yups, Blazer.
Blazer sendiri sudah dikenal di Indonesia dengan merek Opel sejak 1996 lalu, lalu kembali menggunakan merek Chevrolet Blazer sejak 2002 dan akhirnya tutup penjualan di tahun 2006. Lalu dilanjutkan oleh Captiva mulai 2008 hingga sekarang 2018 akhirnya di close juga penjualannya. Bahkan menurut pawangnya Chevrolet bahwa Chevy ini jualan mobil seperti per sepuluh tahun karena usia penjualannya blazer 10 tahun dan Captiva juga 10 tahun. Ditambah lagi dengan munculnya New Chevrolet Blazer yang akan rilis tahun 2019 depan.
Jika benar penjualan Chevy per sepuluh tahun maka setelah nanti new Chevrolet Blazer 2019 rilis mungkin akan tutup lagi pada tahun 2029. entahlah..
Kembali ke judul mengenai rebornnya sebuah real SUV tahun 2000an dengan nama yang sama Blazer.
5 hari lalu di Atlanta, Chevrolet mengeluarkan new Chevrolet Blazer yang akan dirilis tahun depan 2019. Dengan tampilan yang luar biasa berubah dari versi yang pernah ada, sekarang tampilan headlamp yang sipit dengan grill super besar mengikuti Chevrolet Captiva 2018. Entah karena trend dari GM yang sekarang banyak menggunakam gril berukuran besar-besar.
Untuk dimensi sendiri new Blazer 2019 ini lebih besar dari Equinox dan lebih kecil dari Traverse.
Untuk sektor mesin new Blazer 2019 menggunakan mesin 2.5-Liter I-4 yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 193 hp dan torsi 255 Nm. Mereka juga menawarkan mesin 3.6-Liter dengan muntahan tenaga hingga 305 hp dan torsi 365 Nm.
Kedua mesin tersebut telah dilengkapi dengan sistem start/stop yang secara otomatis mematikan mesin, ketika tenaga tidak dibutuhkan. Kondisi ini berdasarkan pada kebiasaan pengemudi. Selain itu, mesin tersebut dikawinkan dengan sistem transmisi sembilan-percepatan.
Menurut saya sendiri dengan sistem 9 percepatan tersebut bisa dikatakan mubazir jika masuk ke Indonesia. Dengan kondisi jalanan macet dengan 4 percepatan juga dirasakan cukup. Berbeda dengan jalanan di negara asalnya sana yang jalannya lancar dan panjang-panjang jaraknya, mungkin lebih berguna. Bahkan untuk cruize control juga sepertinya ga akan banyak berguna jika ini mobil masuk ke indonesia.
All-new Chevrolet Blazer, dilengkapi dengan mode Traction Select yang memungkinkan kendaraan mengatur traksi pada keempat bannya. SUV lima-penumpang ini menerapkan sistem penggerak AWD pada kondisi normal. Ini mungkin bisa lebih berguna di jalanan pergunungan atau bahkan daerah pertambangan yang membutuhan performace lebih untuk kultur jalanannya.
Untuk velg yang digunakan juga mempunyai 2 pilihan berdasarkan tipenya. Yakni ukuran velg 18 inch hingga 21 inch.
Sektor kabin sendiri memanjakan penumpang dengan bagasi yang luas dan memungkin kan kita untuk bisa membawa lebih banyak barang didalamnya. Hal ini cocok juga untuk traveler atau pekerja lapangan yang memang membutukan banyak alat dan perlengkapan kerjanya.
Untuk bangku kedua bisa bergerak maju mundur dengan jarak hingga 5,5 inchi. Ini mengkinkan juga untuk bisa memperluas bagasi jika dirasakan membutuhkan ruang yang lebih luas.
untuk pintu belakang juga sudah bisa menutup secara elektrik, jadi ga harus banting-banting pintu belakang lagi untuk menutupnya.
Untuk interior dari new Chevrolet Blazer 2019 ini menggunakan full warna hitam dengan beberapa aksen krom untuk mempertegas kesan mewahnya. Menggunakan monitor 8 inch sebagai media hiburan yang sudah mempunyai kemampuan koneksi internet 4G dengan sim card karena sudah compatible dengan Apple CarPlay dan Android Auto5.
Chevrolet Blazer yang diproduksi di pabrik GM Ramos Arizpe, Meksiko, akan dipasarkan awal 2019. Majoros tidak bersedia membocorkan harga jual mobil medium SUV ini. Dia hanya memberikan gambaran bahwa saat ini di pasar medium SUV, Ford Edge dan Nissan Murano memiliki harga terendah, sedangkan harga lebih mahal ada di model Jeep Grand Cherokee.
Perlu diketahui, saat ini Nissan Murano dijual mulai US$ 30.800. Sedangkan Ford Edge mulai US$ 29.325 dan Jeep Grand Cherokee mulai US$ 30.895.
Satu lagi hal yang ga biasanya ada di Chevrolet adalah logo Chevy yang bisanya menggunakan warna silver dengan garis gold, sekarang menjadi warna hitam dengan garis putih silver.
Lalu, apakah mobil new Chevrolet Blazer 2019 ini akan masuk ke Indonesia? Jawabannya bisa saja masuk sebagai mobil Built up. Tapi ada dua kemungkinan juga kalau bisa masuk ke Indonesia. Yang pertama lengkap dengan semua fiturnya dan dengan harga yang wow, atau yang kedua bisa masuk ke Indonesia dengan memangkas beberapa fitur yang dirasakan tidak perlu di Indonesia, bahkan mungkin untuk mesin sendiri bisa jadi di pangkas juga. Jadi inget sama Blazer yang aslinya 4300cc jadi 2200cc.
Tapi entahlah, yang pasti dengan semua perubahan dengan Blazer ini, banyak pecinta Blazer tanah air yang merindukan hadirnya di Indonesia.
Update : sampai hari ini 20 sept 2019, ternyata new blazer ini belum lahir juga. malahan new Captiva 2019 sudah lahir duluan walaupun di luar negeri sana. Dan tahukah anda jika desain ini adalah mirip alias sama dengan yang dipakai oleh Wuling Almaz yang ada di Indonesia.
Mungkin mimpi Blazer akan lahir lagi di Indonesia di tahun 2025 nanti. hahaha
Blazer sendiri sudah dikenal di Indonesia dengan merek Opel sejak 1996 lalu, lalu kembali menggunakan merek Chevrolet Blazer sejak 2002 dan akhirnya tutup penjualan di tahun 2006. Lalu dilanjutkan oleh Captiva mulai 2008 hingga sekarang 2018 akhirnya di close juga penjualannya. Bahkan menurut pawangnya Chevrolet bahwa Chevy ini jualan mobil seperti per sepuluh tahun karena usia penjualannya blazer 10 tahun dan Captiva juga 10 tahun. Ditambah lagi dengan munculnya New Chevrolet Blazer yang akan rilis tahun 2019 depan.
Jika benar penjualan Chevy per sepuluh tahun maka setelah nanti new Chevrolet Blazer 2019 rilis mungkin akan tutup lagi pada tahun 2029. entahlah..
New Chevrolet Blazer 2019. |
Kembali ke judul mengenai rebornnya sebuah real SUV tahun 2000an dengan nama yang sama Blazer.
5 hari lalu di Atlanta, Chevrolet mengeluarkan new Chevrolet Blazer yang akan dirilis tahun depan 2019. Dengan tampilan yang luar biasa berubah dari versi yang pernah ada, sekarang tampilan headlamp yang sipit dengan grill super besar mengikuti Chevrolet Captiva 2018. Entah karena trend dari GM yang sekarang banyak menggunakam gril berukuran besar-besar.
Grill new Captiva juga gede |
Untuk sektor mesin new Blazer 2019 menggunakan mesin 2.5-Liter I-4 yang mampu menyemburkan tenaga sebesar 193 hp dan torsi 255 Nm. Mereka juga menawarkan mesin 3.6-Liter dengan muntahan tenaga hingga 305 hp dan torsi 365 Nm.
Kedua mesin tersebut telah dilengkapi dengan sistem start/stop yang secara otomatis mematikan mesin, ketika tenaga tidak dibutuhkan. Kondisi ini berdasarkan pada kebiasaan pengemudi. Selain itu, mesin tersebut dikawinkan dengan sistem transmisi sembilan-percepatan.
Menurut saya sendiri dengan sistem 9 percepatan tersebut bisa dikatakan mubazir jika masuk ke Indonesia. Dengan kondisi jalanan macet dengan 4 percepatan juga dirasakan cukup. Berbeda dengan jalanan di negara asalnya sana yang jalannya lancar dan panjang-panjang jaraknya, mungkin lebih berguna. Bahkan untuk cruize control juga sepertinya ga akan banyak berguna jika ini mobil masuk ke indonesia.
All-new Chevrolet Blazer, dilengkapi dengan mode Traction Select yang memungkinkan kendaraan mengatur traksi pada keempat bannya. SUV lima-penumpang ini menerapkan sistem penggerak AWD pada kondisi normal. Ini mungkin bisa lebih berguna di jalanan pergunungan atau bahkan daerah pertambangan yang membutuhan performace lebih untuk kultur jalanannya.
Untuk velg yang digunakan juga mempunyai 2 pilihan berdasarkan tipenya. Yakni ukuran velg 18 inch hingga 21 inch.
Sektor kabin sendiri memanjakan penumpang dengan bagasi yang luas dan memungkin kan kita untuk bisa membawa lebih banyak barang didalamnya. Hal ini cocok juga untuk traveler atau pekerja lapangan yang memang membutukan banyak alat dan perlengkapan kerjanya.
Untuk bangku kedua bisa bergerak maju mundur dengan jarak hingga 5,5 inchi. Ini mengkinkan juga untuk bisa memperluas bagasi jika dirasakan membutuhkan ruang yang lebih luas.
untuk pintu belakang juga sudah bisa menutup secara elektrik, jadi ga harus banting-banting pintu belakang lagi untuk menutupnya.
Untuk interior dari new Chevrolet Blazer 2019 ini menggunakan full warna hitam dengan beberapa aksen krom untuk mempertegas kesan mewahnya. Menggunakan monitor 8 inch sebagai media hiburan yang sudah mempunyai kemampuan koneksi internet 4G dengan sim card karena sudah compatible dengan Apple CarPlay dan Android Auto5.
Chevrolet Blazer yang diproduksi di pabrik GM Ramos Arizpe, Meksiko, akan dipasarkan awal 2019. Majoros tidak bersedia membocorkan harga jual mobil medium SUV ini. Dia hanya memberikan gambaran bahwa saat ini di pasar medium SUV, Ford Edge dan Nissan Murano memiliki harga terendah, sedangkan harga lebih mahal ada di model Jeep Grand Cherokee.
Perlu diketahui, saat ini Nissan Murano dijual mulai US$ 30.800. Sedangkan Ford Edge mulai US$ 29.325 dan Jeep Grand Cherokee mulai US$ 30.895.
Satu lagi hal yang ga biasanya ada di Chevrolet adalah logo Chevy yang bisanya menggunakan warna silver dengan garis gold, sekarang menjadi warna hitam dengan garis putih silver.
Lalu, apakah mobil new Chevrolet Blazer 2019 ini akan masuk ke Indonesia? Jawabannya bisa saja masuk sebagai mobil Built up. Tapi ada dua kemungkinan juga kalau bisa masuk ke Indonesia. Yang pertama lengkap dengan semua fiturnya dan dengan harga yang wow, atau yang kedua bisa masuk ke Indonesia dengan memangkas beberapa fitur yang dirasakan tidak perlu di Indonesia, bahkan mungkin untuk mesin sendiri bisa jadi di pangkas juga. Jadi inget sama Blazer yang aslinya 4300cc jadi 2200cc.
Tapi entahlah, yang pasti dengan semua perubahan dengan Blazer ini, banyak pecinta Blazer tanah air yang merindukan hadirnya di Indonesia.
Update : sampai hari ini 20 sept 2019, ternyata new blazer ini belum lahir juga. malahan new Captiva 2019 sudah lahir duluan walaupun di luar negeri sana. Dan tahukah anda jika desain ini adalah mirip alias sama dengan yang dipakai oleh Wuling Almaz yang ada di Indonesia.
Mungkin mimpi Blazer akan lahir lagi di Indonesia di tahun 2025 nanti. hahaha