Siapa sih 6 oknum yang suka bikin order ojek online fiktif?
Ojek online adalah salah satu sarana transportasi yang sekarang sedang banyak dipakai orang karena ke gampangannya dan ke murahannya. Tapi dibalik semua kebaikan yang ada pada ojek online, selalu ada saja orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan hal tersebut untuk iseng dan keuntungan pribadi.
Saya mencoba merangkum hal-hal apa saja dan siapa saja oknum yang dengan sengaja melakukan orderan fiktif dan merugikan ojek online ini.
1. Tukang ojek online juga kesal saat mogok bareng. atau saingan bendera.
Hal ini sering sekali terjadi saat ada aksi bersama untuk nobid, tapi masih ada saja orang-orang yang melakukan bid dengan berbagai alasan seperti nafkah keluarga dan lain sebagainya. Biasanya oknum-oknum ojol akan melakukan order fiktif dan membuat rate driver yang sedang bid menjadi rendah atau bahkan di suspen (baca:kue sus). Memang sih ini untuk kebersamaan, tapi kadang diantara ojol juga ada yang menggantungkan hidup anak istrinya sehari-hari dari ojol.
2. tukang ojek pangkalan.
Ingat waktu dulu jaman rame-ramenya bentrok antara ojek online dengan ojek pangkalan? Ada yang dengan sengaja waktu itu ojek pangkalan membeli android atau meminjam akun orang lain untuk membuat orderan dengan lokasi yang ditentukan. Setelah ojol sampe lokasi malah di cancel. Atau ada juga yang membuat orderan untuk memancing ojol ke pangkalan yang akhirnya menjadi ribut, menghakimi.
3. youtuber membuat fake mengerjain ojol.
Ini juga pernah kejadian. Ada anak muda yang membuat orderan ojol lalu setelah ojol sampe dirumah tiba-tiba ada perampokan menggunakan senpi. Otomatis ojol ketakutan dong tapi anak muda itu malah ketawa-ketawa karena sedang mengerjai tukang ojek online. Walaupun niatnya hanya iseng mengerjai ojol, tapi jelas itu merugikan waktu dan perasaan si abang ojol. Bayangkan kalo tiba-tiba tuh tukang ojol jantungan lalu mati, apa ga nyesel juga tuh bocah.
4. Orang dendam entah kepada pasangannya atau kepada orang lain.
Dendam kepada orang lain atau misalnya kepada pasangan karena dia udah selingkuh atau karena di putusin. Lalu untuk balas dendam dengan melakukan order fiktif (biasanya goshop dan gofood) atas nama si orang yang kita dendam tersebut. Kasus seperti ini bukan main-main bisa sampe ratusan ribu atau jutaan dan bisa berkali-kali. Kasihan Ojolnya, uang yang tadinya bisa buat beli beras keluarga tiba-tiba raib kena order fiktif barang atau makanan yang tidak jelas siapa yang order.
5. Penipu. minta dibayarin belanjaanya lewat goshop.
Ada juga layanan Goshop yang untuk pembayarannya menggunakan kode kupon, biasanya indomaret atau alfa. Jadi si penipu ini membuat orderan di toko online lalu membuat metode pembayaran melalui indomart atau alfamart. Dan karena ingin gratis maka dia melakukan orderan goshop ke alfa atau indo lalu memberikan kode pembayaran kepada abangnya untuk melakukan pembayaran kepada pihak indomaret. Tapi setelah di coba bisa atau jika tidak bisa maka akan minta abangnya menggunakan uang pribadi dulu nanti dibayar saat mengantarkan barang. Padahal dalam kenyataanya si abang ini malah bayarin barang yang dipesan online si penipu di minimarket tersebut sedangkan barangnya ga bisa diantar karena alamatnya fiktif dan nomor hapenya tiba-tiba mati.
6. Oknum pedagang. agar dagangannya laku. entah untuk layanan gofood atau goshop.
Ini yang sekarang sedang hot kejadian juga. Ada orderan gofood di warung A sebanyak 10 (biasanya banyak diatas 5 porsi) lalu si abang siap mengantar makanan tersebut ke alamat kosan, hotel atau bahkan alamat ga jelas. Ujung-ujungnya tuh makanan ga ada yang ganti bayar, ojol rugi maning. Atau ada juga kasus yang order goshop di toko A, dibayarin tapi setelah selesai pembayaran tuh customer tiba-tiba dimakan rayap. Ga ada kabar sama sekali, ga bisa dihubungi, alamat palsu. Untuk abang-abang yang terkena kasus seperti ini segera saja share nama warung atau nama tokonya agar teman-teman lainnya jika ada orderan besar dari warung atau toko tersebut lebih hati-hati.
Dari 6 oknum yang sering melakukan orderan fiktif nomor 4 5 6 adalah oknum yang wajib kita lindes kalo ketemu, karena jelas-jelas merugikan sekali sebagai ojek online.
Semuanya menjadi resiko sebagai ojek online karena dari pihak managemen ojol juga belum maksimal membuat peraturan dalam layanan dan pendaftaran akun cutomer.
Misalnya saja untuk layanan gofood dan goshop itu harus bin wajib menggunakan saldo gopay. Ga boleh sama sekali menggunakan dulu uang driver, karena untuk penipuan seperti point 4 5 6 diatas ga akan terjadi.
Atau misalnya untuk pendaftaran customer baru harus ada verifikasi nomor hape atau bahkan scan KTP agar mengurangi pengguna-pengguna yang hanya untuk iseng dan menjadikan akun customer sebagai lahan kejahatan mereka.
Mudah-mudahan saja kedepannya ojek online ini terhindar dari yang namanya penipuan-penipuan yang merugikan mata pencahariannya.
Saya mencoba merangkum hal-hal apa saja dan siapa saja oknum yang dengan sengaja melakukan orderan fiktif dan merugikan ojek online ini.
1. Tukang ojek online juga kesal saat mogok bareng. atau saingan bendera.
Demo Ojek Online |
Hal ini sering sekali terjadi saat ada aksi bersama untuk nobid, tapi masih ada saja orang-orang yang melakukan bid dengan berbagai alasan seperti nafkah keluarga dan lain sebagainya. Biasanya oknum-oknum ojol akan melakukan order fiktif dan membuat rate driver yang sedang bid menjadi rendah atau bahkan di suspen (baca:kue sus). Memang sih ini untuk kebersamaan, tapi kadang diantara ojol juga ada yang menggantungkan hidup anak istrinya sehari-hari dari ojol.
2. tukang ojek pangkalan.
Tukang ojek pangkalan |
Ingat waktu dulu jaman rame-ramenya bentrok antara ojek online dengan ojek pangkalan? Ada yang dengan sengaja waktu itu ojek pangkalan membeli android atau meminjam akun orang lain untuk membuat orderan dengan lokasi yang ditentukan. Setelah ojol sampe lokasi malah di cancel. Atau ada juga yang membuat orderan untuk memancing ojol ke pangkalan yang akhirnya menjadi ribut, menghakimi.
3. youtuber membuat fake mengerjain ojol.
Ngerjain ojek online demi youtube |
Ini juga pernah kejadian. Ada anak muda yang membuat orderan ojol lalu setelah ojol sampe dirumah tiba-tiba ada perampokan menggunakan senpi. Otomatis ojol ketakutan dong tapi anak muda itu malah ketawa-ketawa karena sedang mengerjai tukang ojek online. Walaupun niatnya hanya iseng mengerjai ojol, tapi jelas itu merugikan waktu dan perasaan si abang ojol. Bayangkan kalo tiba-tiba tuh tukang ojol jantungan lalu mati, apa ga nyesel juga tuh bocah.
4. Orang dendam entah kepada pasangannya atau kepada orang lain.
kang Ojek Online di tipu order fiktif Gofood |
Dendam kepada orang lain atau misalnya kepada pasangan karena dia udah selingkuh atau karena di putusin. Lalu untuk balas dendam dengan melakukan order fiktif (biasanya goshop dan gofood) atas nama si orang yang kita dendam tersebut. Kasus seperti ini bukan main-main bisa sampe ratusan ribu atau jutaan dan bisa berkali-kali. Kasihan Ojolnya, uang yang tadinya bisa buat beli beras keluarga tiba-tiba raib kena order fiktif barang atau makanan yang tidak jelas siapa yang order.
5. Penipu. minta dibayarin belanjaanya lewat goshop.
ojek online di tipu orderan Go Shop |
Ada juga layanan Goshop yang untuk pembayarannya menggunakan kode kupon, biasanya indomaret atau alfa. Jadi si penipu ini membuat orderan di toko online lalu membuat metode pembayaran melalui indomart atau alfamart. Dan karena ingin gratis maka dia melakukan orderan goshop ke alfa atau indo lalu memberikan kode pembayaran kepada abangnya untuk melakukan pembayaran kepada pihak indomaret. Tapi setelah di coba bisa atau jika tidak bisa maka akan minta abangnya menggunakan uang pribadi dulu nanti dibayar saat mengantarkan barang. Padahal dalam kenyataanya si abang ini malah bayarin barang yang dipesan online si penipu di minimarket tersebut sedangkan barangnya ga bisa diantar karena alamatnya fiktif dan nomor hapenya tiba-tiba mati.
6. Oknum pedagang. agar dagangannya laku. entah untuk layanan gofood atau goshop.
Orderan fiktif |
Ini yang sekarang sedang hot kejadian juga. Ada orderan gofood di warung A sebanyak 10 (biasanya banyak diatas 5 porsi) lalu si abang siap mengantar makanan tersebut ke alamat kosan, hotel atau bahkan alamat ga jelas. Ujung-ujungnya tuh makanan ga ada yang ganti bayar, ojol rugi maning. Atau ada juga kasus yang order goshop di toko A, dibayarin tapi setelah selesai pembayaran tuh customer tiba-tiba dimakan rayap. Ga ada kabar sama sekali, ga bisa dihubungi, alamat palsu. Untuk abang-abang yang terkena kasus seperti ini segera saja share nama warung atau nama tokonya agar teman-teman lainnya jika ada orderan besar dari warung atau toko tersebut lebih hati-hati.
Dari 6 oknum yang sering melakukan orderan fiktif nomor 4 5 6 adalah oknum yang wajib kita lindes kalo ketemu, karena jelas-jelas merugikan sekali sebagai ojek online.
Semuanya menjadi resiko sebagai ojek online karena dari pihak managemen ojol juga belum maksimal membuat peraturan dalam layanan dan pendaftaran akun cutomer.
Misalnya saja untuk layanan gofood dan goshop itu harus bin wajib menggunakan saldo gopay. Ga boleh sama sekali menggunakan dulu uang driver, karena untuk penipuan seperti point 4 5 6 diatas ga akan terjadi.
Atau misalnya untuk pendaftaran customer baru harus ada verifikasi nomor hape atau bahkan scan KTP agar mengurangi pengguna-pengguna yang hanya untuk iseng dan menjadikan akun customer sebagai lahan kejahatan mereka.
Mudah-mudahan saja kedepannya ojek online ini terhindar dari yang namanya penipuan-penipuan yang merugikan mata pencahariannya.