Kenapa harga C-HR lebih mahal dari mobil lainnya? Komparasi harga C-HR dengan Outlander, HRV dan Mazda CX3.
Ketika toyota mengeluarkan mobil C-HR tentu banyak yang bertanya-tanya termasuk saya kenapa dengan model itu harga lebih mahal, bahkan bisa setara dengan SUV Fortuner dan Pajero sport. Bahkan saya sendiri menilai lebih baik membeli Innova dengan harga segitu, sudah menang luasnya.
Namun ternyata dibalik harga mahalnya Toyota C-HR mempunyai hal yang tidak dimiliki oleh mobil Toyota lainnya, yakni sebuah tehnologi TNGA.
Apa itu TNGA?
TNGA (Toyota New Global Architechture) adalah sebuah tehnologi dari Toyota dalam membangun sebuah rangka mobil, yang mana dengan TNGA ini untuk membuat sebuah mobil hanya membutuhkan 5 layout. Sedangkan sebelum adanya TNGA ini Toyota membutuhkan 100 model modifikasi platform dan 800 pilihan sistem gerak.
Untuk TNGA ini pertama kali dipakai pada Toyota Prius gen4 pada tahun 2015 lalu. Dan setelah C-HR ini 5 mobil selanjutnya yang akan menggunakan tehnologi TNGA ini adalah Auris/Corolla hatchback (2018), RAV4 (2018), Crown (2018), Lexus LS (2017), Lexus ES (2019), dan model paling kecil Lexus, UX (2018). Dan pada tahun 2020 nanti setengah dari jumlah mobil toyota akan menggunakan TNGA.
Lalu apa sebenarnya yang menjadi keuntungan dari sebuah mobil Toyota yang menggunakan TNGA ini?
Menurut Executive General Manager TAM Franciscus Soejopranoto TNGA ini mempunyai 5 keuntungan diantarnya :
1. Kualitas mengemudi lebih sempurna. Sesuai karakter TNGA, bobot diatur menjadi seimbang dengan pusat titik gravitasi rendah. Kenyamanan dan performa didukung suspensi belakang double wishbone serta pengalaman kemudi lebih baik.
2. Kenyamanan dari posisi mengemudi yang ideal, kabin luas dan hening.
3. Mudah penggunaan. TNGA bikin kapasitas bagasi menjadi lebih besar dan mengemudi lebih baik dengan mesin 1.8L berteknologi Dual VVT-i.
4. Bangga jad pemilik. Platform TNGA menghasilkan sesuatu yang berbeda di antara model-model Toyota lainnya.
5. Fitur keselamatan dan keamanan lebih banyak karena TNGA.
Fitur-fitur keamanan dan keselamatan di C-HR adalah, tujuh kantong udara, Vehicle Stability Control (VSC), ABS + EBD + BA, Hill Start Assist, Auto Brake Hold, Traction Control, Blind Sport Monitor, Impact Absorbing Structure, Rear Cross Traffic Alert, dan Intrution Sensor.
Di Indonesia, C-HR memang lebih mahal ketimbang para pesaingnya, yakni Mazda CX-3, Honda HR-V 1.8L, dan Mitsubishi Outlander.
Mungkin juga hal itu wajar sebab di negara asalnya, Thailand, C-HR sudah menembus Rp 420 juta. Di Thailand, C-HR dijual paling murah 979.000 baht (Rp 426 juta) sampai 115.900 baht (Rp 504 juta). Buat perbandingan lain, di Malaysia, C-HR cuma ditawarkan satu varian seharga 145.500 ringgit (Rp 513 juta.
Untuk harga perbandingn dengan kompetitor sejenisnya adalah :
C-HR 1.8L
- Single tone Rp 488,5 juta
- Two tone Rp 490 juta
Mazda CX-3 2.0L
- Touring Rp 389 juta
- GT Rp 438 juta
Honda HR-V 1.8L
- E CVT 378,5 juta
- E CVT Mugen Rp 404,5 juta
Mitsubishi Outl ander Sport 2.0L
- GLX Rp 330 juta
- GLS Rp 345 juta
- PX Rp 370 juta
- PX Action Rp 375 juta
Tapi untuk saya sendiri orang awam malahan bertanya. Harusnya ketika untuk membuat sebuah mobil membutuhkan 5 patform sedangkan sebelumnya membutuhkan 100 model harusnya biayanya lebih murah ya? Jadi hargana juga bisa lebih murah.
Entahlah, mungkin tehnologi ini masih baru dan biaya riset dibebankan pada harga jual produknya.
Namun ternyata dibalik harga mahalnya Toyota C-HR mempunyai hal yang tidak dimiliki oleh mobil Toyota lainnya, yakni sebuah tehnologi TNGA.
Apa itu TNGA?
Tehnologi TNGA pada mobil C-HR |
TNGA (Toyota New Global Architechture) adalah sebuah tehnologi dari Toyota dalam membangun sebuah rangka mobil, yang mana dengan TNGA ini untuk membuat sebuah mobil hanya membutuhkan 5 layout. Sedangkan sebelum adanya TNGA ini Toyota membutuhkan 100 model modifikasi platform dan 800 pilihan sistem gerak.
Untuk TNGA ini pertama kali dipakai pada Toyota Prius gen4 pada tahun 2015 lalu. Dan setelah C-HR ini 5 mobil selanjutnya yang akan menggunakan tehnologi TNGA ini adalah Auris/Corolla hatchback (2018), RAV4 (2018), Crown (2018), Lexus LS (2017), Lexus ES (2019), dan model paling kecil Lexus, UX (2018). Dan pada tahun 2020 nanti setengah dari jumlah mobil toyota akan menggunakan TNGA.
Lalu apa sebenarnya yang menjadi keuntungan dari sebuah mobil Toyota yang menggunakan TNGA ini?
Menurut Executive General Manager TAM Franciscus Soejopranoto TNGA ini mempunyai 5 keuntungan diantarnya :
1. Kualitas mengemudi lebih sempurna. Sesuai karakter TNGA, bobot diatur menjadi seimbang dengan pusat titik gravitasi rendah. Kenyamanan dan performa didukung suspensi belakang double wishbone serta pengalaman kemudi lebih baik.
2. Kenyamanan dari posisi mengemudi yang ideal, kabin luas dan hening.
3. Mudah penggunaan. TNGA bikin kapasitas bagasi menjadi lebih besar dan mengemudi lebih baik dengan mesin 1.8L berteknologi Dual VVT-i.
4. Bangga jad pemilik. Platform TNGA menghasilkan sesuatu yang berbeda di antara model-model Toyota lainnya.
5. Fitur keselamatan dan keamanan lebih banyak karena TNGA.
Toyota C-HR untuk pasar Indonesia. sumber toyota |
Fitur-fitur keamanan dan keselamatan di C-HR adalah, tujuh kantong udara, Vehicle Stability Control (VSC), ABS + EBD + BA, Hill Start Assist, Auto Brake Hold, Traction Control, Blind Sport Monitor, Impact Absorbing Structure, Rear Cross Traffic Alert, dan Intrution Sensor.
Di Indonesia, C-HR memang lebih mahal ketimbang para pesaingnya, yakni Mazda CX-3, Honda HR-V 1.8L, dan Mitsubishi Outlander.
Mungkin juga hal itu wajar sebab di negara asalnya, Thailand, C-HR sudah menembus Rp 420 juta. Di Thailand, C-HR dijual paling murah 979.000 baht (Rp 426 juta) sampai 115.900 baht (Rp 504 juta). Buat perbandingan lain, di Malaysia, C-HR cuma ditawarkan satu varian seharga 145.500 ringgit (Rp 513 juta.
Untuk harga perbandingn dengan kompetitor sejenisnya adalah :
C-HR 1.8L
- Single tone Rp 488,5 juta
- Two tone Rp 490 juta
Mazda CX-3 2.0L
- Touring Rp 389 juta
- GT Rp 438 juta
Honda HR-V 1.8L
- E CVT 378,5 juta
- E CVT Mugen Rp 404,5 juta
Mitsubishi Outl ander Sport 2.0L
- GLX Rp 330 juta
- GLS Rp 345 juta
- PX Rp 370 juta
- PX Action Rp 375 juta
Tapi untuk saya sendiri orang awam malahan bertanya. Harusnya ketika untuk membuat sebuah mobil membutuhkan 5 patform sedangkan sebelumnya membutuhkan 100 model harusnya biayanya lebih murah ya? Jadi hargana juga bisa lebih murah.
Entahlah, mungkin tehnologi ini masih baru dan biaya riset dibebankan pada harga jual produknya.