Berapakah kerenggangan platina Daihatsu Charade Winner G10?
Namanya mobil tua sudah banyak sekali yang sudah tidak mempunyai manual booknya. Apalagi jika mendapatkannya sudah tangan ke sekian, dijamin hanya hitungan jari yang masih mempunyai manual booknya.
Untuk Daihatsu Charade G-10 sendiri untuk pengapian masih menggunakan platina dan besar kecilnya celah platina ini sangat berpengaruh terhadap kualitas dari pengapian. Bila celah platina terlalu besar tidak akan baik, atau jika celah platina terlalu kecil atau bahkan tidak ada celah juga tidak akan baik. Untuk sebab itu platina perlu disetel untuk mendapatkan celah atau gap yang sesuai dengan spesifikasi pada pedoman reparasinya.
Lalu sebenarnya berapa sih jarak yang enak untuk platina daihatsu Charade ini? Jangan sampe terlalu besar atau terlalu sempit.
Menurut suhunya Charade sih jarak paling aman itu 0,4 sampai 0,5. Dan jarak amannya adalah ditengah atau 0,45.
Nah untuk mengukur kerenggangan platinanya bisa menggunakan penggaris sekolah, karena tebalnya sekitar 0,4mm-an atau menggunakan filler untuk mengukurnya dan harganya juga murah meriah saja
.
Lalu apa sih akibatnya jika kita menyetel platina terlalu renggang, terlalu rapat atau bahkan rapat?
- Jika setingan platina terlalu renggang maka akan berpengaruh terhadap sudut dwellnya, yaitu sudut dwell akan menjadi kecil. Karena sudut dwellnya kecil maka waktu platina menutup juga akan menjadi pendek atau dengan kata lain arus primer yang akan mengalir menjadi kecil (tidak maksimum) dan akibatnya maka akan membuat pengapian atau percikkan bunga api pada busi menjadi lemah karena induksi tegangan tinggi yang terjadi pada kumparan sekunder koil lemah. Jika pengapian pada busi lemah maka pembakaran yang dihasilkan kurang maksimal dan membuat tenaga mesin menjadi kurang optimal.
- Jika setingan platina terlalu rapat maka waktu penutupan platina akan menjadi lama atau dengan kata lain arus primer yang mengalir akan dapat mencapai maksimum (besar) dan akibatnya akan membuat percikkan bunga api pada busi menjadi besar. Tetapi kelemahan penyetelan celah platina yang terlalu kecil atau sempit ini akan membuat platina menjadi panas dan dapat menyebabkan platina cepat aus karena lamanya waktu ketika arus primer mengalir.
- Jika setingan platina rapat, maka akan membuat platina akan terus terhubung sehingga fungsi platina sebagai pemutus dan penghubung arus primer ke massa tidak akan terpenuhi. Akibatnya, induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder koil tidak akan terjadi. Karena induksi tegangan tinggil pada kumparan sekunder tidak terjadi, maka percikkan bunga api pada busi juga tidak akan terjadi. Dengan kata lain, jika tidak adal celah pada platina maka akan membuat tidak adanya pengapian, sehingga kendaraan tidak akan mungkin hidup.
- Jika setingan platina sudah tepat, maka sudut dwellnya juga akan sesuai spesifikasi yaitu pada kendaraan dengan mesin 4 silinder sudut dwellnya adalah 52 ± 4o poros nok. Bila sudut dwell tepat maka pengapian yang baik akan tercapai dan platina juga lebih awet karena tidak akan cepat aus.
semoga atikel kecil ini bermanfaat untuk semuanya.
Untuk Daihatsu Charade G-10 sendiri untuk pengapian masih menggunakan platina dan besar kecilnya celah platina ini sangat berpengaruh terhadap kualitas dari pengapian. Bila celah platina terlalu besar tidak akan baik, atau jika celah platina terlalu kecil atau bahkan tidak ada celah juga tidak akan baik. Untuk sebab itu platina perlu disetel untuk mendapatkan celah atau gap yang sesuai dengan spesifikasi pada pedoman reparasinya.
Lalu sebenarnya berapa sih jarak yang enak untuk platina daihatsu Charade ini? Jangan sampe terlalu besar atau terlalu sempit.
Ukuran seting platin Daihatsu Charade |
Menurut suhunya Charade sih jarak paling aman itu 0,4 sampai 0,5. Dan jarak amannya adalah ditengah atau 0,45.
Nah untuk mengukur kerenggangan platinanya bisa menggunakan penggaris sekolah, karena tebalnya sekitar 0,4mm-an atau menggunakan filler untuk mengukurnya dan harganya juga murah meriah saja
.
Filler, Alat untuk seting kerenggangan platina |
Lalu apa sih akibatnya jika kita menyetel platina terlalu renggang, terlalu rapat atau bahkan rapat?
- Jika setingan platina terlalu renggang maka akan berpengaruh terhadap sudut dwellnya, yaitu sudut dwell akan menjadi kecil. Karena sudut dwellnya kecil maka waktu platina menutup juga akan menjadi pendek atau dengan kata lain arus primer yang akan mengalir menjadi kecil (tidak maksimum) dan akibatnya maka akan membuat pengapian atau percikkan bunga api pada busi menjadi lemah karena induksi tegangan tinggi yang terjadi pada kumparan sekunder koil lemah. Jika pengapian pada busi lemah maka pembakaran yang dihasilkan kurang maksimal dan membuat tenaga mesin menjadi kurang optimal.
- Jika setingan platina terlalu rapat maka waktu penutupan platina akan menjadi lama atau dengan kata lain arus primer yang mengalir akan dapat mencapai maksimum (besar) dan akibatnya akan membuat percikkan bunga api pada busi menjadi besar. Tetapi kelemahan penyetelan celah platina yang terlalu kecil atau sempit ini akan membuat platina menjadi panas dan dapat menyebabkan platina cepat aus karena lamanya waktu ketika arus primer mengalir.
- Jika setingan platina rapat, maka akan membuat platina akan terus terhubung sehingga fungsi platina sebagai pemutus dan penghubung arus primer ke massa tidak akan terpenuhi. Akibatnya, induksi tegangan tinggi pada kumparan sekunder koil tidak akan terjadi. Karena induksi tegangan tinggil pada kumparan sekunder tidak terjadi, maka percikkan bunga api pada busi juga tidak akan terjadi. Dengan kata lain, jika tidak adal celah pada platina maka akan membuat tidak adanya pengapian, sehingga kendaraan tidak akan mungkin hidup.
- Jika setingan platina sudah tepat, maka sudut dwellnya juga akan sesuai spesifikasi yaitu pada kendaraan dengan mesin 4 silinder sudut dwellnya adalah 52 ± 4o poros nok. Bila sudut dwell tepat maka pengapian yang baik akan tercapai dan platina juga lebih awet karena tidak akan cepat aus.
semoga atikel kecil ini bermanfaat untuk semuanya.