Mengenal A-Trans, transportasi online seperti Gojek dan Grab. Bedanya apa ya?
Selama ini kita mengenal beberapa aplikasi transportasi online seperti Grab Car, Uber car atau dari Gocar. Lalu ada lagi dari blubird yang sudang menggunakan aplikasi online juga dalam pelayannya. Sebenarnya dari semua aplikas tersebut hampir sama, yakni menggunakan aplikasi lewat gadget untuk melakukan pemesannya. Walaupun tarif semuanya bersaing dan hampir sama saat awal bulan ada praturan harus menggunakan tarif yang bersaing.
Selasa, 18 juli 2017 tadi siang, Indonesisa kembali diramaikan dengan hadirnya sebuah aplikasi transportasi berbasis online yakni Atrans. Atrans sendiri awalnya berbasis rental kendaraan degan nama Angelina Trans Nusantara. Atrans sendiri sudah mempunyai banyak cabang dari basis rental kendaran ini dan semuanya disebut sebagai agen dari Atrans ini sendiri.
Sebagai perbedaan mendasar antara Atrans dengan Gojek, atau Grab adalah dari CEO atau pemiliknya dari perusahaan ini. Atrans mempunyai 100% modal investasi dimiliki oleh orang Indonesia yakni Salim Santoso.
Atrans sendiri mengklaim bahwa semua kendaraan agennya adalah legal dan mempunyai ijin non trayek serta memiliki perjanjian dengan perusahaan. Kerja sama eksklusif dengan agen itu juga dianggap sebagai pembeda dari pemberi jasa aplikasi online yang lain. Para agen bertanggung jawab merekrut mitra sekaligus menyelesaikan masalah yang terjadi di jalanan.
“Sangat beresiko sekali jika mitra ini tidak punya payung. Mitra berada di bawah agen karena mereka yang melakukan perekutran. Misalnya seperti terjadi kasus pelecehan seksual, masalah itu agen yang menyelesaikan,”
Dalam hal tarif sendiri Atrans menggunakan sistem rental /jam dengan tarif 80ribu/jam dan minimal 2 jam atau denga skema order seperti dibawah ini.
Nah dengan hadirnya Atrans sendiri, pilihan konsumen semakin beragam nih. Tinggal mana yang bisa memberikan pelayanan maksimal entah tarifnya murah, pelayannanya bagus atau kendaraannya tersedia alias banyak agennya.
Nah yang jadi pertanyaan saya, mudah-mudahan ini tidak akan seperti aplikasi-aplikasi lainnya yang hangat-hangat saat peresmian saja, ujung-ujungnya ga ada kabar beritanya. Jangankan melihatnya dijalanan mencari drivernya saja sudah susah.
Sumber : Otomania.com
transportasi online berbasis aplikasi Atrans. Sumber otomania.com |
Selasa, 18 juli 2017 tadi siang, Indonesisa kembali diramaikan dengan hadirnya sebuah aplikasi transportasi berbasis online yakni Atrans. Atrans sendiri awalnya berbasis rental kendaraan degan nama Angelina Trans Nusantara. Atrans sendiri sudah mempunyai banyak cabang dari basis rental kendaran ini dan semuanya disebut sebagai agen dari Atrans ini sendiri.
Sebagai perbedaan mendasar antara Atrans dengan Gojek, atau Grab adalah dari CEO atau pemiliknya dari perusahaan ini. Atrans mempunyai 100% modal investasi dimiliki oleh orang Indonesia yakni Salim Santoso.
Atrans sendiri mengklaim bahwa semua kendaraan agennya adalah legal dan mempunyai ijin non trayek serta memiliki perjanjian dengan perusahaan. Kerja sama eksklusif dengan agen itu juga dianggap sebagai pembeda dari pemberi jasa aplikasi online yang lain. Para agen bertanggung jawab merekrut mitra sekaligus menyelesaikan masalah yang terjadi di jalanan.
“Sangat beresiko sekali jika mitra ini tidak punya payung. Mitra berada di bawah agen karena mereka yang melakukan perekutran. Misalnya seperti terjadi kasus pelecehan seksual, masalah itu agen yang menyelesaikan,”
Dalam hal tarif sendiri Atrans menggunakan sistem rental /jam dengan tarif 80ribu/jam dan minimal 2 jam atau denga skema order seperti dibawah ini.
skema tarif atrans berdasarkan waktu perjam yang di bandrol 80ribu. Sumber otomania.com |
Nah dengan hadirnya Atrans sendiri, pilihan konsumen semakin beragam nih. Tinggal mana yang bisa memberikan pelayanan maksimal entah tarifnya murah, pelayannanya bagus atau kendaraannya tersedia alias banyak agennya.
Nah yang jadi pertanyaan saya, mudah-mudahan ini tidak akan seperti aplikasi-aplikasi lainnya yang hangat-hangat saat peresmian saja, ujung-ujungnya ga ada kabar beritanya. Jangankan melihatnya dijalanan mencari drivernya saja sudah susah.
Sumber : Otomania.com