Mobil pake roofbox apakah ditilang? kejadiannya di Tilang nih lalu benarkah ada aturannya?
Hello om bro.
Mudik ga bawa oleh-oleh tentu kurang sempurna, betul ga? Dan kadang bagasi sepertinya kurang luas untuk membawa semua oleh-oleh yang disiapkan untuk dibawah ke kampung halaman.
Dan ketika bagasi dirasakan sudah tidak memungkinkan untuk membawa semuanya, roofrack atau Roofbox yang dipasang di atas atap mobil adalah menjadi pilihan. Kardus, tas, koper bisa muat untuk disimpan di atap semua, dilapis dengan terpal agar tidak terkena hujan.
Dapat info dari sini karena ada kasus tilang di Jalur Lintas Sumatra.
Mudik ga bawa oleh-oleh tentu kurang sempurna, betul ga? Dan kadang bagasi sepertinya kurang luas untuk membawa semua oleh-oleh yang disiapkan untuk dibawah ke kampung halaman.
Dan ketika bagasi dirasakan sudah tidak memungkinkan untuk membawa semuanya, roofrack atau Roofbox yang dipasang di atas atap mobil adalah menjadi pilihan. Kardus, tas, koper bisa muat untuk disimpan di atap semua, dilapis dengan terpal agar tidak terkena hujan.
Dapat info dari sini karena ada kasus tilang di Jalur Lintas Sumatra.
Ditilang karena Roofrack |
Pasal apa yang dikenakan?
Bukti tilang |
Tapi apakah melanggar aturan lalu lintas membawa barang diatap mobil menggunakan roofrack atau roofbox? Kalau saya quote dari okezone berikut alasan pengguna roofrack atau roofbox bisa ditilang.
Tidak sedikit mobil pemudik yang atapnya dikorbankan untuk menaruh barang bawaan. Alasannya ruang di bagasi sudah tidak cukup menampung barang atau untuk memberi ruang lebih di kabin agar nyaman. Hal ini sangat berisiko terhadap keselamatan karena keseimbangan mobil akan terganggu.
"Kita ambil contoh Toyota Avanza. Kalau Avanza itu kan dirancang untuk tujuh orang plus barang kira-kira beratnya mencapai 100 kilogram. Itu sudah ditetapkan pada saat mobil dirancang. Kalau misalkan penumpangnya lima orang, barang bisa lebih banyak," ujar General Manager Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Dedi Hendriadi.
Namun, lanjut dia, jika di dalam kabin ada tujuh orang ditambah barang bawaan di atas hal ini tentu berpengaruh pada bobot kendaraan. Selain itu atap tidak dirancang untuk menaruh barang.
Bahkan rail roof standar pabrikan tidak serta merta bisa menampung berapa pun bobot barang yang dibawa. Berat barang bawaan harus disesuaikan dengan daya tahan atap atau rail roof serta tentunya kondisi mobil.
"Kecuali ada rail roof, tapi bukan berarti rail roof itu kuat. Sebenarnya rail roof itu kuat di pinggirnya bukan di tengah," terang Dedi.
Kalaupun terpaksa meletakkan barang di atas pada mobil multy purpose vehicle (MPV) seperti Avanza, ia menyarankan jangan terlalu tinggi karena melawan angin yang bisa memengaruhi laju kendaraan.
Kemudian barang jangan diletakkan terlalu ke belakang. Beban mobil akan lebih berat di belakang sehingga pada saat jalan setir akan terasa ringan. Mobil pun terasa seperti melayang.
"Efeknya mobil jadi tidak stabil," tutup dia.
Nah, kira-kira karena alasan safetylah adanya tilang terhadap mobil keluarga yang menggunakan atap sebagai bagasi.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - Tidak sedikit mobil pemudik yang atapnya dikorbankan untuk menaruh barang bawaan. Alasannya ruang di bagasi sudah tidak cukup menampung barang atau untuk memberi ruang lebih di kabin agar nyaman. Hal ini sangat berisiko terhadap keselamatan karena keseimbangan mobil akan terganggu.
"Kita ambil contoh Toyota Avanza. Kalau Avanza itu kan dirancang untuk tujuh orang plus barang kira-kira beratnya mencapai 100 kilogram. Itu sudah ditetapkan pada saat mobil dirancang. Kalau misalkan penumpangnya lima orang, barang bisa lebih banyak," ujar General Manager Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM), Dedi Hendriadi.
Namun, lanjut dia, jika di dalam kabin ada tujuh orang ditambah barang bawaan di atas hal ini tentu berpengaruh pada bobot kendaraan. Selain itu atap tidak dirancang untuk menaruh barang.
Bahkan rail roof standar pabrikan tidak serta merta bisa menampung berapa pun bobot barang yang dibawa. Berat barang bawaan harus disesuaikan dengan daya tahan atap atau rail roof serta tentunya kondisi mobil.
"Kecuali ada rail roof, tapi bukan berarti rail roof itu kuat. Sebenarnya rail roof itu kuat di pinggirnya bukan di tengah," terang Dedi.
Kalaupun terpaksa meletakkan barang di atas pada mobil multy purpose vehicle (MPV) seperti Avanza, ia menyarankan jangan terlalu tinggi karena melawan angin yang bisa memengaruhi laju kendaraan.
Kemudian barang jangan diletakkan terlalu ke belakang. Beban mobil akan lebih berat di belakang sehingga pada saat jalan setir akan terasa ringan. Mobil pun terasa seperti melayang.
"Efeknya mobil jadi tidak stabil," tutup dia.
Nah, kira-kira karena alasan safetylah adanya tilang terhadap mobil keluarga yang menggunakan atap sebagai bagasi.
FanPage : IndoBlazer
Twitter : @djosave
Email : pakeherbal@gmail.com
BBM : 53FB5271