Yuk mengenal jenis-jenis oli agar ga salah pakai. Bahaya om bro!
Oli adalah sejenis cairan yang berfungsi untuk melumasi seluruh bagian mesin. Dan oli adalah hal yang sangat penting untuk bergeraknya semua komponen yang berada didalam mesin. Ketika ada bagian mesin yang tidak terkena aliran atau proses pelumasan oli, sudah dipastikan tidak akan bertahan lama, aus dan akan patah. Oli juga harus kita ketahui kecocokannya dengan mesin kita, jangan sampai harusnya menggunakan oli dengan viskositas tinggi tapi malah menggunakan yang sebaliknya, ujungnya kondisi dan kinerja mesin menjadi tidak lancar.
Fungsi oli selain untuk melindungi lapisan mesin, juga untuk menyekat panas yang terjadi karena gesekan didalam mesin seperti noken as, kruk as, piston, dan lain-lain. Dan olilah yang membuat bagian tersebut bisa bergerak dengan lancar tanpa hambatan dan macet.
Fungsi oli selain untuk melindungi lapisan mesin, juga untuk menyekat panas yang terjadi karena gesekan didalam mesin seperti noken as, kruk as, piston, dan lain-lain. Dan olilah yang membuat bagian tersebut bisa bergerak dengan lancar tanpa hambatan dan macet.
Jenis-jenis oli
Secara umum oli mempunyai beberapa jenis yang bisa dipakai sesuai dengan kriteria mesin masing-masing.
- Ada yang disebut dengan Oli Mineral. Oli Mineral ini terbuat dari oli dasar atau base oil yang diambil dari minyak bumi yang diolah dan disempurnakan dengan pencampuran zat adifi untuk meningkatkan kemampuan dan fungsi dari oli jenis Mineral ini.
- Ada juga yang disebut dengan Oli Sintesis. Oli Sintesis ini biasanya terdiri dari bahan Poly Alphaolifins yang diambil dari bagian terbersih oli mineral atau berupa gas. Yang selanjutnya bahan ini dicampurkan dengan oli mineral. Lalu kenapa bisa Oli Sintesis ini dicampur dengan Oli Mineral? Karena pada dasarnya adalah basisnya polyol-ester (bukan polyester untuk baju) yang bisa bereaksi sedikit dengan bahan lain. Oli Sintetis cenderung tidak mengandung bahan karbon reaktif,senyawa yang sangat tidak bagus untuk oli karena cenderung bergabung dengan oksigen sehingga menghasilkan acid (asam).
Pada dasarnya, oli sintetis didesain untuk menghasilkan kinerja yang lebih efektif dibandingkan dengan oli mineral.
Kriteria oli mesin yang harus kita perhatikan.
- Kenali kekentalan oli yang kita pakai. Karena kekentalan merupakan salah satu unsur kandungan oli paling rawan karena berkaitan dengan ketebalan oli atau seberapa besar resistensinya untuk mengalir. Kekentalan oli langsung berkaitan dengan sejauh mana oli berfungsi sebagai pelumas sekaligus pelindung benturan antar permukaan logam.
Oli harus mengalir ketika suhu mesin atau temperatur ambient. Mengalir secara cukup agar terjamin pasokannya ke komponen-komponen yang bergerak. Semakin kental oli, maka lapisan yang ditimbulkan menjadi lebih kental. Lapisan halus pada oli kental memberi kemampuan ekstra menyapu atau membersihkan permukaan logam yang terlumasi. Sebaliknya oli yang terlalu tebal akan memberi resitensi berlebih mengalirkan oli pada temperatur rendah sehingga mengganggu jalannya pelumasan ke komponen yang dibutuhkan. Untuk itu, oli harus memiliki kekentalan lebih tepat pada temperatur tertinggi atau temperatur terendah ketika mesin dioperasikan.
- Perhatikan SAE (Society of Automotive Enginer) yang cocok untuk mesin kita. Setiap jenis oli memiliki ukuran grade atau derajat tersendiri yang disebut dengan SAE. Bila pada kemasan oli tersebut tertera angka SAE 5W-30 berarti 5W (Winter) menunjukkan pada suhu dingin oli bekerja pada kekentalan 5 dan pada suhu terpanas akan bekerja pada kekentalan 30. Tetapi yang terbaik adalah mengikuti viskositas sesuai permintaan mesin.
Untuk mobil-mobil yang terbaru sekarang banyak yang menggunakan oli dengan kekentalan lebih rendah dari 5W-30 . Karena mesin belakangan lebih sophisticated sehingga kerapatan antar komponen makin tipis dan juga banyak celah-celah kecil yang hanya bisa dilalui oleh oli encer. Tak baik menggunakan oli kental (20W-50) pada mesin seperti ini karena akan mengganggu debit aliran oli pada mesin dan butuh semprotan lebih tinggi.
Untuk mesin lebih tua, clearance bearing lebih besar sehingga mengizinkan pemakaian oli kental untuk menjaga tekanan oli normal dan menyediakan lapisan film cukup untuk bearing.
Tipe Viskositas Oli Mesin.
Untuk viskositas tentu mempunyai beberapa ukuran yang bisa kita pilih. IndoBlazer ambil contoh tipe Viskositas dan ambien temperatur dalam derajat Celcius yang biasa digunakan sebagai standar oli di berbagai negara/kawasan.
5W-30 untuk cuaca dingin seperti diSwedia
10W-30 untuk iklim sedang seperti di kawasan Inggris
15W-30 untuk Cuaca panas seperti di kawasan Indonesia
- Perhatikan juga simpol API (American Petroleum Institute). Kualitas oli disimbolkan oleh API (American Petroleum Institute). Simbol terakhir SL mulai diperkenalkan 1 Juli 2001. Walau begitu, simbol makin baru tetap bisa dipakai untuk kategori sebelumnya. Seperti API SJ baik untuk SH, SG, SF dan seterusnya. Sebaliknya jika mesin kendaraan menuntut SJ maka tidak bisa menggunakan tipe SH karena mesin tidak akan mendapatkan proteksi maksimal sebab oli SH didesain untuk mesin yang lebih lama.
Kode rating API mesin bensin berdasarkan mesin dan penyesuaian nya
SN (Current)
Diperkenalkan pada 2004. Ditujukan untuk semua jenis mesin bensin yang ada pada saat ini. Oli ini didesain untuk memberikan resistensi oksidasi yang lebih baik, menjaga temperatur, perlindungan lebih baik terhadap keausan, dan mengontrol deposit lebih baik.
SL (Current)
Merupakan kategori terakhir sampai saat ini. Diperkenalkan pada 1 Juni 2001. Oli ini didesain untuk menjaga temperatur dan mengontrol deposit lebih baik. Juga bisa mengonsumsi oli lebih rendah. Beberapa oli ini juga cocok dengan spesifikasi terakhirILSAC sebagai Energy Conserving. Untuk mesin generasi 2004 atau sebelumnya
SJ (Current) : Diperkenalkan untuk mesin generasi 2001 atau lebih tua
SH (Obsolete): Untuk mesin generasi 1996 atau sebelumnya
SG (Obselete): Untuk mesin generasi 1993 atau sebelumnya
SF (Obsolete): Untuk mesin generasi 1988 atau sebelumnya
Kesimpulan
Kesimpulan akhirnya adalah selalu gunakan oli jenis sintetis dengan rating api servis SH dan generasi diatas nya untuk mesin blazer anda sementara untuk tingkat kekentalan yg digunakan sebaiknya berdasarkan usia kilometer mesin bila mesin berusia diatas 100rb km sudah tentu gap atau celah aus antar komponen sudah lebih lebar maka sebaik nya gunakan kekentalan 15w/50 atau 20w/50 untuk meminimalisir gesekan dan meredam panas lebih baik.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk semuanya. Salah pilih oli bisa berakibat kinerja mesin tidak maksimal, komponen mesin aus dan kerusakan besar bisa terjadi.
Sumber : blog juragan PRM di chevrolet-opelblazer.blogspot.com
dan berbagai sumber otomotif lainnya.
FanPage : IndoBlazer
Twitter : @djosave
Email : pakeherbal@gmail.com
WA only : 0813822BLAZER (39343)
BBM : 53FB5271