Serba-serbi mobil Hyundai Trajet
Sebelum membaca lebih banyak, mendingan silahkan download dulu artikel Trajet Owner Manualnya di SINI.
- WARNA WARNA HYUNDAI TRAJET.
List Warna Trajet CBU (antene masih di kaca kiri belakang):
- Noble White
- Sky Silver - Biru Muda
- Blue Planet
- Peacock Green
- Poppy Red
- Warm Silver
- Ebony Black
List Warna Trajet CKD (antene teleskopik di pilar-A) :
- Poppy Red
- Ebony Black
- Dark Blue
- Storm Grey
- Warm Silver
- Glacier Silver
- SPESIFIKASI HYUNDAI TRAJET.
Manufacturer Hyundai Motor Company
Also called Hyundai Trajet XG (South Korea)
Production 1999?2008
Assembly Ulsan, South Korea
Predecessor Hyundai Santamo
Successor Hyundai Entourage , Hyundai H-1/Grand Starex
Class Large MPV
Body style 5-door MPV
Layout FF layout
Engine 2.0L Sirius I4 petrol
2.0L Beta I4 petrol
2.7L Delta V6 petrol
2.0L VM Motori CRDI I4 diesel
Transmission 5-speed manual
4-speed automatic
Length 4,695 mm (184.8 in)
Width 1,840 mm (72.4 in)
Height 1,760 mm (69.3 in)
- BENGKEL RESMI HYUNDAI (TRAJET INCLUDE)
JAKARTA
HYUNDAI MOBIL PLUIT
Jl. Raya Pluit Selatan Blok 1/8
Jakarta Utara, DKI Jakarta, Indonesia
Phone: (021) 669 6695 (Hunting)
ANTAREJA AGUNG PERKASA
Jl. Raya Serpong No. 23, Pdk Jagung
Tangerang, Banten, Indonesia
Phone: (021) 5381515
HYUNDAI MOBIL KELAPA GADING
Jl. Boulevard Barat Raya, Plz. Kp. Gading Ruko Blok A Unit 31, 31A, 32, 32A.
Jakarta Utara, DKI Jakarta, Indonesia
Phone: (021) 4585 1313
HYUNDAI MOBIL PONDOK INDAH
Jl. S. Iskandar Muda No. 81, Pondok Indah
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Phone: (021) 7289 5555, (021) 7289 6666
HYUNDAI DEPOK
Jl. Margonda Raya No. 356
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Phone: (021) 775 5999
HYUNDAI MOBIL TEBET
Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 30
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia 12810
Phone: (021) 8370 1919
HYUNDAI MOBIL KALIMALANG
Jl. Raya Kalimalang, Billy & Moon, Blok M1 No. 1A
Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
Phone: (021) 865 6868
Layanan Kencana Hyundai
JL. Wahab Affan KM. 28, Pondok Ungu
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
- BENGKEL AC REKOMENDED HYUNDAI TRAJET
1. Panca Jaya, ada di jl Panjang dan di Samanhudi Pasar Baru
2. PD Prima, ada di jl Kesehatan, dekat Paspampres
3. Kartika AC , Jl. Veteran - setelah Giant Tanah Kusir arah rempoa sebelah kanan sebelum RS Suyoto, dengan Mas Yanto ownernya,
- BENGKEL BODY REPAIR HYUNDAI (TRAJET)
Kim Motor , Jl. Siliwangi No.20 Rawa Panjang, Bekasi, Telp 82422689 / 82400102
PT KIM MOTOR Jl. (rs) Mekarsari no. 75 (pinggir rawa) bekasi timur, telp 021 883 58158
- BENGKEL ALTERNATIF HYUNDAI (TRAJET SELAIN BERES
JAKARTA
* Bengkel Garasi Motor
Jl. Dewi Sartika Cawang
98496130
* Bengkel Garasi 30
Montir andalan : Untung
Jl. Kafi 1 Jaksel
71333739
* Bengkel Safari
kabeng : Yudi
Jl. Srengseng Sawah Jaksel
99758620
* Bengkel Berkah Jaya Abadi
Jl. Cendrawasih Ciputat Jaksel
93239192
* Bengkel RPM
Kabeng : Rizal
Jl. Pepaya Raya Jagakarsa - Jaksel
* Premium AutoCare
Jl. Ciputat Raya no 346
Jak-Sel 70629293
(200 meter sebelum rel kereta api pasar Kebayoran Lama)
BANDUNG
Bengkel Ditech 08122344848
* Bengkel Hikmah, Gunung Batu, montir Deny 022-70020434
* Hade Motor Jl. Djundjungan 161 Terusan Pasteur 022-6020375
- JUAL SPARE PART HYUNDAI
KACA MOBIL : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=5337610
JAKARTA : *Auto parts BSD blok K-23, telp, 92029443 agus/Amin
SURABAYA :
*Kanza motor, daerah ngagel deket ajbs carefour. CP : Pak anjar 08213435911
*surya suku cadang (jl.pahlawan no.83)
*mitra niaga internusa (jl.kedungdoro no.74B)
*wijaya motor (jl.raya manyar no.71)
*sumber karunia motor (jl.manyar adi I/49)
*central motor (jl.raya rungkut kidul no.68-70)
*new star motor (jl.kranggan no.121C)
JAWA TENGAH DAN DIY :
ARYA MOTOR SERVICE
Perumnas Mundu, Caturtunggal.
tel : 0274-488982 & 0818274943
----------------------
- SPESIALIS ECU TRAJET
HARRY ,KALIMALANG, JAKARTA 021-94115031 08170159401
- FITUR DAN SPEK HYUNDAI TRAJET YANG BEREDAR DI INDONESIA
Tahun 2000 - 2002
2.7 GLS A/T Special Edition (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
2.7 GLS A/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
2.0 GL A/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
2.0 GL M/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
Tahun 2003 - 2004
2.0 GL A/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
2.0 GL M/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
2.0 GL8 M/T (CKD / Complete Knock Down)
Spoiler for spesifikasi :
Tahun 2004 - 2009 (Facelift)
2.0 XG A/T (CKD / Complete Knock Down)
Spoiler for spesifikasi :
2.0 GL7 M/T (CKD / Complete Knock Down)
Spoiler for spesifikasi :
2.0 GL8 A/T (CKD / Complete Knock Down)
Spoiler for spesifikasi :
Sy sih lebih suka penjual mobil yg jual dengan kondisi apa adanya, ada bagusnya belum dibersihin, jadi bisa kira kira kondisi yang sebenarnya , daripada sudah dibersihin. lagian seperti sy bilang , mau bersihin ruang mesin itu gak mahal dan tidak susah, kalo mau bersihin sendiri juga bisa, modal sikat , sabun colek dan minyak tanah dan waktu sejam. mau lebih cepat lagi, tinggal semprot pake "degreaser " yg banyak dijual di toko toko oli, segala oli,gemuk yg nakal langsung bubar.
banyak oli dalam arti belepotan dimana mana atau ditempat tertentu ? kalo cuman di daerah dekat saringan oli sih rasanya gak masalah. kalau suara mesinnya halus/normal, ada bekas/rembesan oli di blok mesin itu masih wajar, karena umumnya packingnya sudah getas, tinggal ganti packing atas gak seberapa duit dalam ratusan ribu rupiah.
Mesin bergetar setelah dipanasin atau baru dinyalakan ? kalau baru dinyalakan , bergetar, bisa diasumsikan mesin belum panas dan akan hilang setelah panas, umumnya ini terjadi karena mobil tersebut sangat jarang di pakai/nyalakan. kadang malah di ikuti bunyi klep hidraulis tek,tek,tek karena belum mendapat pelumasan oli setelah didiamin lama gak dipakai , oli turun semua.
Kalau mesin nya normal dan pada kondisi sudah panas . ternyata masih bergetar, kemungkinan besar , engin mountingnya sudah getas, engine mounting/pemegang mesin ke bodi . itu ada beberapa buah, masing masing punya fungsinya meredam getaran yg spesifik. Hal ini bisa kita tes lebih jauh dan gampang kalau kebetulan transmisi A/T , tinggal masukin gigi ke posisi D dan tahan pakai rem, apakah mobilnya tiba tiba bergetar ? ini menyangkut kondisi engine mounting bagian depan. kalau waktu masukin gigi mundur/R dan bergetar, berarti engine mounting bagian belakang. Kalau bergetar pada posisi diam, berarti engine mounting bagian samping. harganya lumayan mahal tapi tidak lewat dari 1 jt / buah.
jangan lupa cek power window dan central lock, unit yang buat buka dan tutup kunci itu lumayan mahal, sekitar 300rb an / unit. umumnya penyakit mobil lama, rusak di situ.
Cek angin ac yang keluar, apakah cukup kencang di posisi 1, kalo merasa agak lemah, mungkin saringan udara ac di kabin sudah kotor, dan perlu di ganti.
Posisi tripmeter ada di berapa km ?
Yg jual itu , bukan pemakai ?
Jangan terpengaruh asesoris/sound sistim. sehingga harganya bisa lebih mahal.
Coba cek ban nya buatan tahun berapa ? kalo agak lama, bisa jadi alasan nego harga walaupun bannya "keliatan" masih bagus.
Ban Michelin 215/60/15 , 900rb an. merk dan ukuran standar pabrik Hyundai. ban bawaan Hyundai Trajet Built Up.
Pirelli 215/70/15 , 800rb an.
Pirelli 205/75/15 , 700 rb an.
- TIPS SEDERHANA UNTUK PINTU TRAJET
- ada alat di dalam mobil namanya ETACS ( Electronic Time and Alarm Control System) fungsinya antara lain mengontrol fitur kelistrikan seperti power window, central lock, mirror, sunroof, lampu mika di tiap pintu. nah ETACS di trajet 2.0 sm trajet 2.7 itu sama gan, ane pasang lampu mika di trajet 2.0 ane dan hasil nya sama kyk di trajet 2.7 . tinggal cari jalur kelistrikan di tiap pintu sama beli mika nya 4 buah + bohlam 4 buah juga. \t
mantab gan klo malem-malem buka pintu dari jauh keliatan biar gk ketabrak mobil dibelakang hehe.
- UKURAN WIPPER TRAJET
26 - 24/22 - 15/16 (blkg), yg 26 sblh kanan (posisi driver), kl kiri bisa pake 22 atau 24 om. utk 24 kl posisi lg off ujung wiper agak ngangkat dikit dan lbh panjang
- CARA CEK SERVO HYUNDAI TRAJET
Ada cara untuk menguji apakah servo (idle speed control servo) mobil kita bekerja dengan baik atau rusak. Gak perlu tools apapun.. ikuti cara sederhana ini.
Pengujian ini membutuhkan kecermatan dan ketelitian mata kita untuk melihat pergerakan jarum RPM pada dashboard.
PENGUJIAN SERVO 1
(memanfaatkan kerja Power Steering Oil Pressure Switch)
1. Mesin dalam kondisi nyala dan IDLE (langsam) ?
2. Pastikan semua lampu, tape, AC, dll dalam kondisi OFF (tidak digunakan).
3. Perhatikan jarum RPM pada dashboard dengan sangat teliti,
4. Gerakkan Steer (terserah enaknya ke arah mana)?
5. Perhatikan gerakan jarum RPM
SERVO NORMAL: Jarum akan bergerak turun sedikit ketika steer diputar, kemudian kembali mendekati ke posisi semula.
SERVO TIDAK NORMAL: Jarum anteng2 aja?, atau malah bergerak tidak karuan.
PENGUJIAN SERVO 2
(memanfaatkan kerja RPM signal dan Crank Angle Sensor)
1. Mesin dalam kondisi nyala dan IDLE (langsam) ?
2. Pastikan semua lampu, tape, AC, dll dalam kondisi OFF (tidak digunakan).
3. Perhatikan jarum RPM pada dashboard dengan sangat teliti,
4. Nyalakan lampu besar (head lamp)
5. Perhatikan gerakan jarum RPM
SERVO NORMAL: Jarum akan bergerak turun sedikit ketika headlamp dinyalakan, kemudian kembali mendekati ke posisi semula.
SERVO TIDAK NORMAL: Jarum anteng2 aja?, atau malah bergerak gak karuan.
Dasar Pemikiran
Hal di atas sayangnya tidak pernah ditemukan pada buku Spare Part Hyundai Kia manapun, tetapi dengan memahami proses kerja sensor-sensor yang mempengaruhi kerja servo (ISC) kita dapat memanfaatkan kerja sensor-sensor tersebut sebagai pengujian atas kinerja servo itu sendiri.
Simak Sensor-sensor yang dimanfaatkan untuk pengujian tersebut:
POWER STEERING OIL PRESSURE SWITCH
Pada saat steer diputar, maka pompa power steering akan terbeban yang kemudian juga akan membebani putaran mesin. Untuk itu, perlu di deteksi melalui perubahan tekanan oli power steering akibat pembebanan tersebut.
Power Steering Oil Pressure Switch akan memberikan informasi ON pada ECU ketika terjadi perubahan tekanan akibat pembebanan (steer diputar) untuk kemudian mengaktifkan servo (idle speed control) untuk menaikkan idle RPM sehingga putaran mesin tetap terjaga stabil.
CRANK ANGLE SENSOR
Crank Angle Sensor bertugas untuk mendeteksi posisi Top Dead Center dari silinder 1 dan 4. Dari sini juga terdeteksi putaran mesin (RPM) yang terjadi.
Signal yang dideteksi dari sensor ini dikirim ke ECU sebagai informasi yang akan digunakan untuk timing pengapian dan informasi RPM pembanding/ pelengkap.
FUNGSI ISA DAN AVR
Fungsi ISA memang buat penyetabil gan... namun begitu dikasih kejutan beban dia akan sedikit melakukan penyesuaian... sebelum RPM naik kan dia turun dikit gan... ingat, ISA itu bukan elektrik... tapi mekanik, dan dengan ada beban maka akan terasa sedikit jeda waktu sebelum dia bekerja.
Fungsinya seperti AVR (Automatic Voltage Regulator) yang biasa di komputer... begitu ada beban dalam ukuran seper mili detik dia akan sedikit turun, namun selanjutnya dia akan balik lagi manteng di voltase yg stabil...
- PERBANDINGAN HYUNDAI TRAJET DENGAN MOBIL LAIN
Turning Radius Trajet dg beberapa mobil lain :
Hyundai Trajet = 5.67 m
Honda City = 4.9 m,
Honda Civic '06 = 5.8 m ,
Honda Civic VTi = 5.3m,
Honda CRV = 5.4 m
Inova 5.4
--------------------
PERBANDINGAN TRAJET DENGAN INOVA
Berikut adalah ukuran dimensi Hyundai Trajet dan Toyota Kijang Innova (data dari owners manual book) :
Hyundai Trajet.
- (Panjang x Lebar x Tinggi) = (4.695 mm x 1.840 mm x 1.710 mm)
- Jarak sumbu roda/ Wheel base = 2.830 mm
- Jarak pijak roda/ Wheel tread = 1.565 mm
Toyota Kijang Innova.
- (Panjang x Lebar x Tinggi) = (4.580 mm x 1.770 mm x 1.745 mm)
- Jarak sumbu roda/ Wheel base = 2.750 mm
- Jarak pijak roda/ Wheel tread = 1.510 mm
Kesimpulanya:
Hyundai Trajet lebih panjang dan lebih lebar tapi lebih rendah, karena lebih rendah maka koefisien drag untuk angin dari arah depan lebih sedikit. Jarak sumbu dan jarak pijak roda lebih panjang dan lebar menurut saya membuat Hyundai Trajet lebih stabil. Bedanya sangat terasa ketika dalam kecepatan tinggi melewati jalan yang menikung/ membelok di tol. Mungkin juga karena konstruksi body Hyundai Trajet yang Monocoque sementara Toyota Kijang Innova bodinya masih "ditempel" di Chassis.
Dimensi body Hyundai Trajet dan Toyota Kijang Innova lebih lincah untuk bermanuver karena tidak segembrot KIA Carnival atau Sedona, saya sering pake Trajet atau Innova masuk jalan sempit yang pas2an utk 2 mobil nggak ada masalah, hanya saja bagi yang udah biasa bawa sedan harus extra hati2 dan perhitungan, pasti ada perbedaan yang significant, awalnya saya sempat kerepotan juga karena sebelumnya pake sedan. Untuk radius putar keduanya cukup ok untuk kelas MPV.
Kalau untuk memilih antara GLS atau CVVT tinggal lihat kemampuan financenya saja dan masalah tahunnya, sedikit koreksi ya, kalau GLS itu tipe kendaraannya (GL8, GLS dan XG) kalau th 2000 -2004 pakai mesin Sirius setelah th 2005 keatas pake mesin Beta (sama dengan Hyundai Tucson) plus ditambah dengan teknologi CVVT (Continous Variable Valve Timming). Keduannya OK hanya beda teknologi mesin plus perangkat CVVT dengan tipe GLS dan XG. Pajak Hyundai trajet saya Rp. 2.293.000
------------------------
PERBANDINGAN TRAJET DENGAN INOVA 2
Saya menggunakan Hyundai Trajet 2.0 A/T th 2002 dan menggunakan mobil inventaris kantor Kijang Innova 2.0 M/T th 2006 dari baru.
Karena saya sudah menggunakan keduanya maka saya punya pendapat pribadi sbg berikut:
- Hal lainnya sama dengan yang disampaikan pemilik Trajet dari Medan baik soal performa mesin dan konsumsi bahan bakar, setahu saya sih Innova kalau kena macet lebih parah karena dipake di kemacetan Jakarta jatuh di angka 1:5,6 sementara Trajet 1:7,3. Waktu saya bandingkan penggunaan ke Bandung, Trajet automatic tetap lebih unggul dengan catatan kecepatan konstan harus sama yaitu 100 km/ jam dengan menggunakan jalur yang sama Tol Cipularang dengan jarak start dan tiba di tempat yang sama, dalam membandingkan kedua mobil ini saya menggunakan GPS biar lebih akurat dengan selang waktu penggunaan berbeda satu minggu dan Trajet di test lebih dulu.
- Untuk interior lantai Innova lebih dalam sementara Trajet lebih tinggi, kalau kursi tengah Trajet didorong mentok ke belakang space buat kaki di baris ke tiga masih nyaman sementara Innova sempit. Duduk di bangku baris ketiga buat saya (tinggi badan 167) terasa lebih lapang di dalam kabin Trajet. Suasana di kursi paling depan terasa lebih luas dengan Trajet
- Bagasi Trajet jauh lebih luas dibandingkan Innova, semua Trajet versi A/T sudah lengkap dengan cargo net.
- Trajet yang saya pakai th 2002 menggunakan konfigurasi mesin lama keluaran Trajet awal dan belum delengkapi teknologi CVVT (kalau di Toyota istilahnya VVTI) tetapi konsumsi bahan bakarnya lebih irit dari Innova padahal sepertinya badan Trajet lebih berat, sementara Innova yang saya gunakan adalah tahun 2006 M/T dengan mesin "baru" dan teknologi yang "canggih" VVTI yang jauh lebih canggih dibanding Trajet th 2002. Kalau lihat speknya harusnya Innova jauh lebih unggul karena menggunakan mesin baru, teknologi baru dan transmisi manual, bisa dibayangkan kalau tidak pake VVTI gimana ya. Ini yang buat saya heran dan point utama kenapa saya lebih milih pake Trajet. Terus terang saya jadi penasaran dengan New Trajet 2006 keatas dengan mesin baru yg lebih ringan 40% dari versi lamanya plus teknologi CVVT. Innova harga mahal, servis mahal tapi performa tdk beda dengan Trajet konfigurasi mesin lama.
Kijang Innova paling jauh hanya dipasarkan di Afrika Selatan dan sebagian kawasan Asia Tenggara sementara Hyundai Trajet lebih worlwide dan saya baru tahu belakangan cukup famous juga di benua Eropa dan Australia.
- Resale value Hyundai sangat jatuh dibanding Toyota, harganya baru stabil di used carnya.
Bagi saya pribadi kalau mau beli mobil untuk dijual lagi ya Innova pilihannya tapi kalau untuk dipakai dan dinikmati maka Trajet pilihan yang bijak .
Maaf untuk pemilik Innova mungkin kurang berkenan, tapi ini pendapat saya pribadi yang menggunakan dua mobil tersebut diatas.
- PENGALAMAN MENGGUNAKAN HYUNDAI TRAJET
1. FC dalkot 1:7, luarkota 1:10
2. Menurut pengalaman yang ane rasakan borosan Kijang Gan, karena ane sekarang punya Inova 07 G 2.0 (spesifikasi uero) dan mbl ane satunya Si trajet FCnya gak beda2 jauh tapi klo ama kijang LGX punya adik ipar ya....lumayan bedanya irit si Trajet. Sebagai gambaran kalau trajet dalam kota bisa 1:8-1:9, innova 1:8, luar kota Trajet 1:10, Innova 1:9-1:9,5 klo Kijang LGX 1,8 di bawah itu. Ini sudah ane ukur berdasarkan pengalaman ane mudik bersama keluarga beberapa kali
3. ane pakai trajet 2.7 gan, luar kota bisa 1:10... dalam kota 1:7, tapi ane tidak tinggal di jakarta.Tapi kalo konsumsi BBM kagak beda jauh ama yang 2000 kok, karena yang 2000 cc terlalu berat bawa bodynya sehingga kita sering injek gas lebih dalam, kalo yang 2700 karena tenaganya besar, kita cuma tekan gas sedikit aja dia mau lari terus.(100km paling rpmnya 2300-2500)...apalagi kalo ditanjakan, yang 2.7 enak benar.(asalkan kondisi mesinnya bagus lho, soalnya tempat ane waktu ambil second dulu mesin 2,7 kok berat banget, di scan tidak ada apa2 semua normal, tapi knalpot pedih di mata, kata montirnya airflownya agak rusak, kadang mau kadang nggak, ganti deh.. baru setelah itu menjadi tarikannya enak bos..maunya nyalip terus nih."
4. Pengalaman Ane waktu dulu punya Trajet A/T konsumsi dalam kota apalagi rute pendek-pendek gitu malah boros Gan, bisa 1:5-6
Kalau luar kota baru berasa F/C nya bisa 1:9-10
5. met sore agan-agan juga aganwati yang baik hati... sekedar sharing aja neh, sabtu 3 september kemaren ane ke Pati dari Jogja pake Trajet lewat jalur Semarang untuk silaturahmi. Selama perjalanan ane jaga RPM dikisaran 2000-2500, jarang banget sampai 3000 lebih. Ternyata lumayan irit tuh...konsumsi BBM Jogja-Pati PP plus muter2 cuma habis 225rb... kesimpulan saya setelah beberapa bulan punya trajet, untuk jalan menanjak atau di kota yang agak macet trajet cukup boros...tapi kalo jalan lenggang lumayan irit juga tuh padahal mesin 2000cc body juga lumayan bongsor (jangan dibandingin sama city car) ..kebetulan pas ane ke Pati kemaren jalur Jogja-Semarang lancar tapi yang arah sebaliknya malah agak padat, pas pulang tanggal 4 september juga begitu... sedikit tambahan, usahakan BBM jangan pada posisi minim akibatnya tidak baik buat mesin.... oh iya lupa... Trajet ane 2.0 Manual tahun 2001...
6. TJ adalah mobil pertama saya Gan
Di awal milih2 beberapa org melarang meminang mobil cap Korea, beragam alasan dan yg paling kuingat adalah ketersediaan spartpart susah
Pas ketemu teman yang pernah bawa TJ (dia itu dah ganti mobil 4x dan TJ mobil dia yg ke-3), dia bilang TOP bgt. Dia jual TJ karena anaknya minta ganti.
Pernah dia adu irit2-an ama INN**A, mengejutkan...mobil sejuta umat tsb masih kalah irit
Karna ini mobil pertama, saya hanya bisa menilai dari kenyamanannya
120 Km/jam, Ibu mertua saya masih ketawa2 dalam kabin, padahal beliau takut klo naek kenceng-kenceng. Klo pake mobil sejuta umat lainnya, A*A*S*,
pasti deh dah teriak2...he..he..
Pertama kali masuk bengkel saya ganti kipas AC, saat itu keluhan overheat. Spart part ternyata ada yang mobis yang cukup bisa membantu supaya gak kedalemen rogoh kantongnya.
Mesin V6 2700 saya cukup halus, aku kira dg CC segede gitu pasti suaranya kayak mobil disel dan getaran dalam kabin kerasa....ternyata empukkkk
Kebetulan belum pernah luar kota, baru rencana Desember besok, jadi belum punya cerita bagaimana dg luar kota.
Pastinya isteri saya nyaman duduk di bangku dan nyaman bolak-balik depan belakang untuk mengambil sesuatu, lebarnya seraya di bus.
Pernah istri saya lapar banget dan makanannya sedikit berkuah, susah klo dipegang dengan tangan, akhirnya bangku ke-2 disulap untuk meja makan dan si doi dengan nyamannya makan di belakang...sopirnya cuman dikasih baunya aja...hik...hik...
Oh ya, saya belum detail ngitung konsumsi FC (dg cara seperti pernah ditulis), tapi pernah sekilas,,,kira-kira sekitar 1:7.8, itu dalam kota, tapi tidak terlalu macet
Saya kira, orang beli TJ pasti sudah memikirkan dengan dalam
Tidak sembarangan milih atau hanya untuk ganti tunggangan
Hampir semua orang yang pernah pegang TJ bilang nyaman dan hampir orang yang menjual TJ-nya bilangnya....duh...sayang banget saya jual...mobilnya enak banget...(pengalaman pribadi setelah ketemu ama beberapa orang)
-------------------
- PENGALAMAN MENGGUNAKAN TRAJET 2
Akhirnya bisa nulis sedikit pengalaman dengan HYUNDAI TRAJET, jangan bandingkan dengan Review ya... terlalu jauh kali!, ini hanya sekedar sharing pengalamn sesama pengguna, atau calon Pengguna yang lagi menimbang atau ingin memutuskan meminang.
Sekedar perkenalan, TRAJET saya berkapasitas 2,000CC CVVT, Bulan 03 Tahun 2005, Warna Sky Blue (Duo Tone), Beli Second Hand (Juni 2011), KM Pertama beli 44,100 Km, dan sekarang sudah menginjak 47,800 km, Biasa Minum Premium nggak pernah pake Pertamax.
INTRO
Well, selama beberapa 3 bulan ini hanya bisa merasakan sedikit kenyamanan Trajet, Bagaimana tidak, hampir setiap hari saya kandangkan trajet di carport kecuali sabtu dan minggu yang saya gunakan sesekali ke Supermarket atau cari makan di sekitar tempat tinggal, atau kalaupun kepaksa di bawa ke kantor di bilangan Sudirman juga tidak sempat menikmati, di mana jalan yang saya lalui selalu macet (pernah lewat Tanah Kusir kalo pagi kan?). Jadi saya pilih naik Jupiter MX atau Commuterline untuk ke kantor he..he..
Peta Mudik 2011
* Jalur Biru : Mudik, Jalur Hijau : Balik
Mudik lebaran Akhir agustus kemarin, saya menghabiskan waktu bersama trajet lebih dari 100jam (tahu kan di Speedometer Trajet CVVT ada Timernya?) dan 2,050 kilometer dalam waktu 10 hari. So.. boleh dibilang baru kali ini saya menikmati secara utuh sebuah kendaraan Touring sebenar-benarnya. Harusnya statement saya tersebut nggak Lebay, lha wong kata TRAJET itu diucapkan dengan "tra-jay" (frasa dalam bahasa perancis) yang berarti "pergi dari satu titik ke titik lainnya", sehingga memang dari lahir ditujukan sebagai mobil untuk pergi ke mana-mana.
Oke, mungkin terlalu kelamaan intronya.. Jadi selama Mudik dari Jakarta - Surabaya - Tulungagung PP. dari tanggal 25.08.2011 - 07.09.2011 ini kesan saya mengenai Trajet :
NYAMAN
Dengan konstruksi kaki-kaki menggunakan "Independent McPherson Strut with Coil Spring, anti roll stabilizer" dan bagian belakang dengan "Semi Trailing Arm with Coil Spring, Anti-Roll Stabilizer"mobil ini sangat nyaman dikendarai, di mana getaran karena jalan gak bagus bisa dieliminasi bahkan dalam kecepatan >100km/jam. Dengan bobot hampir 2 Ton jauh dari kesan melayang, pokoknya manteb dan stabil dah!
Sepanjang perjalanan, kabin tidak terlalu banyak terdistorsi suara luar... boleh dibilang Kabin Trajet cukup kedap dan sunyi, bahkan dari suara mesinnya sendiri. Anak saya, yang berusia 12 bulan dpat tidur nyenyak (dengan durasi yang lama) tanpa terganggu bunyi aneh-aneh dari luar.
AC sangat dingin dengan sirkulasi yang merata. Buat mereka yang duduk di belakang dijamin tidak kepanasan, apalagi yang tengah dan dan depan. Tidak perlu mengarahkan angin AC ke tubuh, kita tidak akan kepanasan. Namun sayang, entah karena defaultnya TRAJET ada ventilasi yang mengambil angin dari luar sebagai sirkulasi dalam kabin. Akbibatnya, apabila kita melaju, dan di depan udara di luar mobil tidak bersih (misalnya tercampur knalpot bis atau debu) maka akan terasa masuk ke dalam kabin. Ini tidak bisa dicegah, meskipun dengan filter kabin yang baru, kecuali harus ditutup secara manual dwngan lakban atau material lainnya.
ROOOOOOOMY
Jiah... mulai lagi lebay nya. Well, ndak ada guna kalo kendaraan touring nggak bisa muat banyak barang, apalagi sempit buat boyong orang sekampung! ga cuma, kakek, nenek, teteh, bude, paklek, bulek yang bisa keangkut sama ini mobil, kalo perlu sepeda motorpun juga bisa masuk, apalagi cuma TV Tabung 34 Inchi. He..he.. Kidding! Dengan spek body yang nggak terpaut jauh dengan Innova (Ya jangan bandingkan dengan Vellfire atau H1 yaa) saya merasa Trajet lebih lapang, terutama di bagian belakang (baris ketiga). Kami berangkat ber 5 (4 Dewasa dan 1 Bayi) dengan bawaan yang sangat banyaaak! Baju, Perlengkapan Bayi, Stroller, Car seat, Mainan Bayi dan sebagainya. Dengan penataan yang rapi dengan memaksimalkan fungsi bagasi, bangku belakang bisa untuk duduk Pembantu, dan Kasur buat anak Tidur.
Namun di sisi lain, dengan body bongsor bak kebo bunting tersebut juga bisa jadi kekurangan. Namanya mobil turing, tentu akan sering jalan di jalan luar kota, namun di Indonesia ini juga aneh... nggak di jakarta, di daerahpun sering macet, sehingga membatasi gerak langkah si kebo ini. Berkali-kali, spion jadi santapan sepeda motor, untungnya tidak pecah atau lepas.
Di samping itu, dengan body yang gambot, mau parkir susah, mau masuk garasi juga, apalagi pas dipake silaturahmi di kampung yang jalannya ga selalu lebar. Plus Minus Lah...
Boros?
Judul di atas saya kasih tanda tanya. coba lihat catatan saya di bawah ini.
Dalam melaksanakan perjalanan 2050 km, saya melakukan pengisian Premium sebanyak 6 kali. Pengisian pertama dilakukan untuk membuat tangki penuh, dan setelah itu dilaksanakan pencatatan (baik secara manual maupun elektronik di Speedometer).
Kondisi jalan setelah pengisian pertama dapat dikatakan relatif lancar. Kami berangkat jam 3 pagi di mana orang-orang masih sibuk dengan sahur, apalagi saya mudik 2 hari sebelum libur maka perjalanan cukup lancar (misalnya Bintaro-Cikampek rata-rata bisa jalan 100km/jam), begitu masuk Jomin lalu lintas agar tersendat sejauh 20 km. Sesudahnya relatif lancar kembali (rata-rata bisa mencapai 70-80km/jam).Sesampai Demak, saya lakukan pengisian ke 2, dan dari hasil perhitungan konsumsi bensin Trajet saya mencapai 1 : 9.5 (Jakarta - Demak).
Dari hasil pengisian di Demak lanjut ke Surabaya kondisi perjalanan relatif sama, di mana saya masih bisa melaju di kisaran 70-90km/jam. Kontribusi penyumbang meningkatnya konsumsi premium adalah digunakannya Trajet tersebut dalam kota Surabaya (selama 4 hari), Dari hasil pengisian ke 3 diketahu bahwa trayek Demak - Surabaya, termasuk keliling kota selama 4 hari di surabaya menghabiskan konsumsi premium 1:8.4
Sesudah itu, dalam perjalanan ke Tulungagung dari Surabaya, terjadi ketersendatan sepanjang 90km (Surabaya - Kertosono) di mana mobil hanya bisa jalan 15km/jam, Di Tulungagung mobil digunakan bersilaturahmi dalam kota selama 4 hari, selanjutnya saya balik ke Jakarta via Trenggalek, Ponorogo, Wonogiri, Solo dan Semarang. Sepanjang perjalanan ini medan cukup menantang di mana kontur jalan sepanjang 180km berbukit, gunung dan jurang naik dan turun, meskipun jalan sangat bagus. Konsumsi premium untuk trayek ini meningkat menjadi 1:7.9
Sebelumnya harapan saya Jakarta - Semarang akan dapat saya tempuh dalam waktu 10-12 jam, mengingat hari masuk kantor telah tiba. Nyatanya saya menghabiskan waktu di Jalan selama 28 Jam nonstop! (dikurangi makan 2 x 60 menit). Sebelumnya perjalanan Semarang - Cirebon sangat lancar, saya cukup confident dengan target saya. Ternyata begitu masuk Tol Pejagan, semua seakan berbalik, tol ini macet dan tak ada kesempatan untuk kembali. Selama 12 jam saya menghabiskan waktu, menyusur dengan tertatih 43 km dari pejagan - Loh bener selama 10 Jam! dengan mesin menyala, ac nyala, tanpa henti! mobil hanya mampu berjalan 4.3km/jam. dengan kondisi ini, konsumsi bahan bakar cukup parah! yaitu 1:7.2
Setelah lepas Lohbener, kondisi mulai mencair di mana waktu sudah hampir larut malam, sepanjang perjalanan dari loh bener s/d Jakarta beberapa kali berhenti untuk tidur barang 10-30 menit dengan mesin dan ac nyala. Setelah dilakukan pengisian terakhir, di Jakarta diketahu intuk perjalanan Pamanukan s/d Jakarta hanya menghabiskan sedikit bahan bakar, di mana konsumsinya hanya 1 : 10.7 cukup impresif.
Setelah saya rata-rata atas seluruh perjalanan, yaitu sepanjang 2050km, pengukuran dengan membandingkan "isi bensin luber vs pengisian berikutnya juga luber vs kilometer", diperoleh angka 1:8.5. Jadi mungkin memang bener trajet itu boros... (jika dibandingkan dengan kaleng krupuk atau mobil-bobil kecil lainnya), tapi dengan segala kenyamananya, rata-rata konsumsi bensin 8.5km/Liter cukup wajar. Kalo orang jawa bilang ono rego ono rupo! Yang jelas, angka ini masih lebih baik daripada konsumsi premium trajet saya di Jakarta yang hanya mampu 1:6.5
Ini sekedar pengalaman, kondisi berbeda sangat mungkin terjadi... mengingat variabel2 yang yang menyertai perjalanan satu dengan yang lain juga berbeda.
-----------------------
PENGALAMAN MENGGUNAKAN TRAJET 3
Baru memantau forum Trajet ini +-1 bln, setelah beli trajet 2001 2.7A/T Black 2 bln yg lalu. Jual Terrano Spirit 2001 karena gak cukup lagi utk keluarga ( 3 anak/2 balita). malem2 liat iklan mobil pahe yg nyaman di internet, Kijang dari dulu gak suka (overpriced & model-nya gak naksir) Avanza apalagi (mesin kecil/gak nyaman/overpriced/model low-end), maunya sih Serena HighwayStar
(Favorit tapi duit b'lom nyampe), . Setelah browsing antara Hyundai Trajet, Volvo V70, Mercy stationwagon, Peugeot 805/806, ternyata yg sesuai dgn budget ya yg paling murah, Trajet. Padahal seumur hidup pakainya Jepang/Eropa, malah ngga mandang sama mobil Korea, yah kualat deh !! (Jaman partai Demokrat gw turun 'kelas' pindah jadi pengguna mobil Korea, Ekonomi parah, man !!) Yg budget 70-85jt cuma Trajet 2000-2002. Yg 2000cc utk bodi bongsor kayaknya kurang sip tenaganya, lagian rumah -tempat kerja deket, jadi beraniin yg Automatic 2700cc, soal FC, Pakai Terrano 10tahun 2500cc yah udah kebayang bensin nya (no surprised!!). Besok pagi nya telpon temen mau jual terrano, jam 1 siang laku, Trus telpon yg ngiklanin trajet 2.7 AT 2001 minta 72,5jt, ktemuan di Mall Bekasi, liat2 asal aja, iseng gw tawar 67,5jt eh dikasih, ya udah deh, duit hasil jual terrano cuma mampir 5 jam di accnt gw. Oya pas gw tes-drive, bocah2 balita gw ikutan, eh lagi nge-tes bocah2 gw langsung tidur di belakang padahal biasanya di mobil2 baru punya tante & Oom -nya pake acara muntah2 dulu. Padahal bener2 buta soal ini mobil,b'lom tau ada forum trajet ini, pikiran gw maen cuek aja,
kalo rusak terserah nanti, Duit pas2an aja mau belagu milih2, whatever come next gw hadapin deh, gitu aja !!! lagian gw beli-nya bulan puasa, 3 minggu seb'lom lebaran, jadi perlu banget bwt nganterin bini mudik ke Bandung. Ok Cocok, Bungkusss....!!!!
Mulai kenalan sama sifat2 si "Blacky" trajet gw..... katanya ada dvd/ leatherseat/sunroof, kok gw punya gak ada ?? liat2 internet lagi ternyata itu yg type 2.7 SE, ya udah deh, gak butuh2 amat sama sunroof, cuma dvd +leatherseat nya pengen juga sih, 67,5jt ya udah ok deh, bini udah suka !!
Ac kurang dingin, kompressor agak berisik mesti ganti kayaknya, duit cekak, yah isi freon dulu deh moga2 bisa tahan 2-3 bulan-an dinginnya sampe punya duit lebih. cobain tarikan-nya di jalan sepi, wuiihh..., kenceng juga twin engine-nya suprised juga takut ngerem-nya gak nahan. Tapi pas di tarik2 enginenya memang kenceng tapi bensin-nya minta ampun kaget beneran....gilee, terrano gw masih jauh lebih irit. tapi kalo kaki kanan udah di-sekolah-in dibawa slow but sure aja yah borosnya gak terlalu, hampir sama sama terrano lah 1:7an, OK gw ngerti deh ini memang mobil keluarga, santai aj nyetirnya gak mau narik2 kenceng lagi, tapi performa tarikan cukup mengagumkan si "Blacy2.7" ini.
Seb'lom lebaran Gw iseng nge FLUSH radiator trus isi coolant karena owner seblom-nya isi air ledeng aj. gw kerjain sendiri di depan rumah , no problem.
Hari H tgl 30 meluncur ke Bandung via Cipularang, mau ngetes di tanjakan ceritanya. Mulai tanjakan di km 65an mobil asik2 aja, iseng gw gak mau kalah sama mobil lain ditanjakan gw mainin transmisi dari D ke 3 trus 2, langsam man. Eh di KM90an mobil terasa ilang power, gw liat jarum temperatur naik!!
Woooouww.. Panik man ... Langsung gw berhenti buka kap mesin, uap putih ngebul, ternyata upper radiator tank bocor pas di sambungan nya, mancur2 coolant-nya ke mesin, aduhh rese deh mana bawa bini + ipar + 2 balita malah "kejadian". untung bawa 1 spare gallon coolant langsung isi. walaupun bocor nya besar tapi gw nekat terusin ke Bandung ( abis mau ke bengkel mana di situ) mau di derek + bengkel abal2 juga takut biaya pas2an. Lanjuuttt...
Tiap 15 -20 km berhenti isi radiator, tapi berhubung bocornya besar coolant yg gw bawa gak cukup, jadi semua botol2 air gw kosongin, manjat dinding tol, minta air sama rumah penduduk di samping tol, THNX. sambil nyetir berdoa moga2 nyampe di Bandung. Doa dikabulkan, nyampe juga di Pasteur. Belum tahu HYUNDAI ada program Lebaran Siaga, ke bengkel temen di Cihampelas sesama penggemar motor trail TRABAS, tapi dia bilang montir pada mudik sampai 2-3 hari setelah lebaran. Ya udah parkir mobil di rumah kakak ipar di dago pakar ( mobil mulai terasa pincang di tanjakan dago). besok nya tgl 31 pas lebaran pulang ke bekasi naik cipaganti travel nungguin montir kerja lagi.
Lebaran sendirian di bekasi mulai iseng browsing internet cari info ttg Trajet, eh ketemu Forum ini. Baca Advice2 Agan Ikaskus, Mutnut, Blutigi dll. walaupun belum kenal dan bukan member Hyundai Trajet Community, tapi ingin mengucapkan banyak2 terima kasih utk amal ibadah nya membantu info2 utk sesama pengguna trajet. tengkyu, tengkyu, tengkyuuuuu.... 4 agan2 sekalian.
Beli radiator baru di persatuan motor rp1,2jt, abis overheat ternyata ngaruh juga ke kabel busi jadi bocor2 (dibeliin bengkel di kosambi motor bdg rp700rb, padahal di persatuan motor kemayoran rp530rb, ya udah lah) Kata pak Heri Persatuan motor kalau radiator dulunya biasa air ledeng di-flush dan ganti pakai coolant memang bisa kejadian bocor kaya si 'Blacky" gw. OKdeh !!
Tapi hebatnya, abis overheat ( 1x jarum sampai ke RED area) hal yg paling ditakutin yaitu, cylinder melenting gak kejadian. Thnx GOD !!! udah takut biaya
turun mesin V-engine . Hebattt cukup kagum sama kekuatan metal mesin trajet, cuma ganti radiator komplit HCC + kabel busi, mesin lancar lagi gak ada keluhan ( kecuali kaki kanan gw masih susah di-ajarin, biasa nge-bejek gas Terrano) FC ya acceptable buat mesin 2.7 AT.
Tapi overall cukup puas pake trajet tua ini, total2 baru abis +- 71jtan tapi nikmatnya dan safetynya jauh drpd avanza rentalan-nya saipul jamil. pas pulang dari bandung ke jakarta gak ngerasa ngebut tapi mobil2 lain terus di belakang gw. utk yg cari mobil bekas PAHE tapi MEWAH dan NIKMAT
TRAJET memang TOP, sekali lagi banyak2 terimakasih atas amal ibadah agan ikaskus , mutnut, Blutigi dan lain2 yg b'lom gw sebutin. Advice agan2 sekalian sangat amat bermanfaat dan informatif Thnx U ALL ! Keep Up d Good work !!
- PENGALAMAN JAJAN KE BENGKEL
trajet ane (2001/AT/2.0) baru sehat lagi nih setelah diopname, supaya bener2 sehat dan bener2 siap jadi mobil keluarga (udah 10 th, km udah 100rb lebih, dirasakan emang udah saatnya).
kemarin ini (di bengkel langganan/non beres) baru aja ganti :
- Cylinder head (baru), semua isinya baru
- Packing set atas/bawah
- timing belt besar/kecil
- tensioner timing belt
- termostat
- radiator + upper hose
- pipa bypass radiator (mulai keropos ujungnya)
sedikit modifikasi :
- bypass saluran radiator yg ke heater core di firewall (seumur2 punya mobil, ane gak pernah pake pemanas, full AC terusss)
- bypass saluran radiator yg ke throttle body (more cold air induction)
- bersihin ISA, stel idle, stel mixture (CO)
hasilnya :
- suara mesin jauh lebih halus (jauh banget dibanding sebelumnya, nyaris tak terdengar)
- gak pernah lagi ada ngelitik (cyl head sebelumnya udah pernah dibubut, jadi kompresi makin naik, rentan ngelitik)
- gak ada lagi ngebul tipis (kadar HC menurun jauh, gak lagi boros oli mesin)
- temperatur mesin, full ac, macet parah, siang bolong, 1 strip dibawah setengah
- tenaga terasa meningkat, lebih responsif
- getaran ketika idle jauh lebih halus
- FC belum diukur, harusnya bisa minimal 1:7, karena tadinya aja sekitar 1:6-7
- semingguan ini dipake inreyen, check olie mesin maupun air radiator di reservoir gak ada penurunan, anteng di posisi max)
DC : sekitar 10jtan...
sekian sekilas report hasil opname trajet seminggu di bengkel, semoga bermanfaat buat rekan2 trajeters yg lain.
- MASALAH-MASALAH PADA HYUNDAI TRAJET
agan2 n suhu trajet.. ane butuh bimbingan lagi nih n mau tanya beberapa pertanyaan :
trajet ane manual th 2000, kalo dibuat rpm rendah emang jalannya agak ndut-ndut (tersendat-sendat) gitu ya? tapi kalo udah rpm agak atas dah gak..katanya temen seh itu normal karena cc-nya gede..apa benar demikian?
Quote:Original Posted By inozt82 ?
baru ngangkat trajet juga,2001 cc 2000
kayaknya sama penyakitnya tuh ama ane, coba cek2 sendiri ternyata businya kerendem air.
Karena awam juga ama mesin jadi ane jelasin pake bahasa awam juga yak. Jadi, di buka kepala businya ternyata ada genangan air di dalemnya, trus ane semprot pake kompresor. baru di buka businya sambil di bersih2in. setelah itu pasang seperti semula, dah enak lagi mesinnya, jadi bukan karena CC kyknya. sebelumnya ane pake mazda n ford, kalo terasa ndut2an (brebet) biasanya ane cek di busi dulu. trus ke filter bensin trus ke ECU. mungkin yg lain ada yg bisa bantu?
Quote:Original Posted By Mutnut ?
Klo dut-ndutan, pernah juga saya alami tapi posisi 'D" saat berhenti
Menghentak tapi halus. Aku tanya ke bengkel, kemungkinan ada storing di tempat busi. Setelah dilihat ternyata tempat busi sudah diisolasi. Dicek ulang dan dipastikan gak bocor, ndut-ndutan dah mulus lagi
- PART SUBTITUSI
baru ganti seal repair kit master kopling bawah neh..ternyata sama persis mitsubishi l300 solar.dapet seken asli jepang lagi dc cuman 30rebu..kl yg aftermarket korea malah 90rbu .ada yg punya pengalaman sparepart substitusi gak?
Sumber : Forum Hyundai Trajet di kaskus[dot]com
- WARNA WARNA HYUNDAI TRAJET.
List Warna Trajet CBU (antene masih di kaca kiri belakang):
- Noble White
- Sky Silver - Biru Muda
- Blue Planet
- Peacock Green
- Poppy Red
- Warm Silver
- Ebony Black
List Warna Trajet CKD (antene teleskopik di pilar-A) :
- Poppy Red
- Ebony Black
- Dark Blue
- Storm Grey
- Warm Silver
- Glacier Silver
- SPESIFIKASI HYUNDAI TRAJET.
Manufacturer Hyundai Motor Company
Also called Hyundai Trajet XG (South Korea)
Production 1999?2008
Assembly Ulsan, South Korea
Predecessor Hyundai Santamo
Successor Hyundai Entourage , Hyundai H-1/Grand Starex
Class Large MPV
Body style 5-door MPV
Layout FF layout
Engine 2.0L Sirius I4 petrol
2.0L Beta I4 petrol
2.7L Delta V6 petrol
2.0L VM Motori CRDI I4 diesel
Transmission 5-speed manual
4-speed automatic
Length 4,695 mm (184.8 in)
Width 1,840 mm (72.4 in)
Height 1,760 mm (69.3 in)
- BENGKEL RESMI HYUNDAI (TRAJET INCLUDE)
JAKARTA
HYUNDAI MOBIL PLUIT
Jl. Raya Pluit Selatan Blok 1/8
Jakarta Utara, DKI Jakarta, Indonesia
Phone: (021) 669 6695 (Hunting)
ANTAREJA AGUNG PERKASA
Jl. Raya Serpong No. 23, Pdk Jagung
Tangerang, Banten, Indonesia
Phone: (021) 5381515
HYUNDAI MOBIL KELAPA GADING
Jl. Boulevard Barat Raya, Plz. Kp. Gading Ruko Blok A Unit 31, 31A, 32, 32A.
Jakarta Utara, DKI Jakarta, Indonesia
Phone: (021) 4585 1313
HYUNDAI MOBIL PONDOK INDAH
Jl. S. Iskandar Muda No. 81, Pondok Indah
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia
Phone: (021) 7289 5555, (021) 7289 6666
HYUNDAI DEPOK
Jl. Margonda Raya No. 356
Depok, Jawa Barat, Indonesia
Phone: (021) 775 5999
HYUNDAI MOBIL TEBET
Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 30
Jakarta Selatan, DKI Jakarta, Indonesia 12810
Phone: (021) 8370 1919
HYUNDAI MOBIL KALIMALANG
Jl. Raya Kalimalang, Billy & Moon, Blok M1 No. 1A
Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia
Phone: (021) 865 6868
Layanan Kencana Hyundai
JL. Wahab Affan KM. 28, Pondok Ungu
Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
- BENGKEL AC REKOMENDED HYUNDAI TRAJET
1. Panca Jaya, ada di jl Panjang dan di Samanhudi Pasar Baru
2. PD Prima, ada di jl Kesehatan, dekat Paspampres
3. Kartika AC , Jl. Veteran - setelah Giant Tanah Kusir arah rempoa sebelah kanan sebelum RS Suyoto, dengan Mas Yanto ownernya,
- BENGKEL BODY REPAIR HYUNDAI (TRAJET)
Kim Motor , Jl. Siliwangi No.20 Rawa Panjang, Bekasi, Telp 82422689 / 82400102
PT KIM MOTOR Jl. (rs) Mekarsari no. 75 (pinggir rawa) bekasi timur, telp 021 883 58158
- BENGKEL ALTERNATIF HYUNDAI (TRAJET SELAIN BERES
JAKARTA
* Bengkel Garasi Motor
Jl. Dewi Sartika Cawang
98496130
* Bengkel Garasi 30
Montir andalan : Untung
Jl. Kafi 1 Jaksel
71333739
* Bengkel Safari
kabeng : Yudi
Jl. Srengseng Sawah Jaksel
99758620
* Bengkel Berkah Jaya Abadi
Jl. Cendrawasih Ciputat Jaksel
93239192
* Bengkel RPM
Kabeng : Rizal
Jl. Pepaya Raya Jagakarsa - Jaksel
* Premium AutoCare
Jl. Ciputat Raya no 346
Jak-Sel 70629293
(200 meter sebelum rel kereta api pasar Kebayoran Lama)
BANDUNG
Bengkel Ditech 08122344848
* Bengkel Hikmah, Gunung Batu, montir Deny 022-70020434
* Hade Motor Jl. Djundjungan 161 Terusan Pasteur 022-6020375
- JUAL SPARE PART HYUNDAI
KACA MOBIL : http://www.kaskus.co.id/showthread.php?t=5337610
JAKARTA : *Auto parts BSD blok K-23, telp, 92029443 agus/Amin
SURABAYA :
*Kanza motor, daerah ngagel deket ajbs carefour. CP : Pak anjar 08213435911
*surya suku cadang (jl.pahlawan no.83)
*mitra niaga internusa (jl.kedungdoro no.74B)
*wijaya motor (jl.raya manyar no.71)
*sumber karunia motor (jl.manyar adi I/49)
*central motor (jl.raya rungkut kidul no.68-70)
*new star motor (jl.kranggan no.121C)
JAWA TENGAH DAN DIY :
ARYA MOTOR SERVICE
Perumnas Mundu, Caturtunggal.
tel : 0274-488982 & 0818274943
----------------------
- SPESIALIS ECU TRAJET
HARRY ,KALIMALANG, JAKARTA 021-94115031 08170159401
- FITUR DAN SPEK HYUNDAI TRAJET YANG BEREDAR DI INDONESIA
Tahun 2000 - 2002
2.7 GLS A/T Special Edition (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
- 2700 cc, V6 DOHC 24 valve
- A/T only
- 7 seat , konfigurasi 2+2+3
- Kursi kulit
- Hand rest / captain seat
- Kursi penumpang depan dapat diputar 180 derajat
- Under seat storage tray di kursi penumpang depan
- Sunroof
- Roof rail
- Rear spoiler
- Chrome door handle
- Alloy wheel
- Di pintunya ada trim lampu dgn mika merah, kalau pintu dibuka menyala
- Cruise control
- Automatic rain sensor
- Automatic light sensor (head lamp)
- Head Unit 2DIN dengan CD Changer 12 disc bawaan Hyundai
- Seatbelt with pretensioner
- ABS + EBD
- dimmer dashboard
- Setir balut kulit.
- head rest kursi depan yg bisa di tekuk
- Airbag di supir dan sebelah supir.
- Kursi supir ada suspensi.
- Antena raio ada di kaca belakang kiri.
- Rem depan dan belakang model cakram.
2.7 GLS A/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
- 2700 cc, V6 DOHC 24 valve
- 7 seat
- Hand rest
- Under seat storage tray
- Roof rail
- Rear spoiler
- Chrome side body list
- Alloy wheel
2.0 GL A/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
- 2000 cc, I-4 DOHC 16 valve
- 7 seat
- Hand rest (Driver seat)
- Roof rail
- Rear spoiler (optional)
- Body colour side list
- Alloy wheel
2.0 GL M/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
- 2000 cc, I-4 DOHC 16 valve
- 7 seat
- Roof rail
- Rear spoiler (optional)
- Body coloured side lis
- Alloy wheel
Tahun 2003 - 2004
2.0 GL A/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
- 2000 cc, I-4 DOHC 16 valve
- 7 seat
- Hand rest (Driver seat)
- Roof rail
- Rear spoiler (optional)
- Body coloured side list
- Alloy wheel
2.0 GL M/T (CBU / Complete Built Up)
Spoiler for spesifikasi :
- 2000 cc, I-4 DOHC 16 valve
- 7 seat
- Roof rail
- Rear spoiler (optional)
- Body coloure side list
- Alloy wheel
2.0 GL8 M/T (CKD / Complete Knock Down)
Spoiler for spesifikasi :
- 2000 cc, I-4 DOHC 16 valve
- 8 seat
- Black body list
- Dop wheel
Tahun 2004 - 2009 (Facelift)
2.0 XG A/T (CKD / Complete Knock Down)
Spoiler for spesifikasi :
- 2000 cc, I-4 DOHC 16 valve CVVT (Continous Variable Valve Timing)
- 7 seat
- Two tone body coloured
- Roof rail (optional)
- Rear spoiler (optional)
- Alloy wheel
2.0 GL7 M/T (CKD / Complete Knock Down)
Spoiler for spesifikasi :
- 2000 cc, I-4 DOHC 16 valve CVVT (Continous Variable Valve Timing)
- 7 seat
- Two tone body coloured
- Roof rail (optional)
- Rear spoiler (optional)
- Alloy wheel
2.0 GL8 A/T (CKD / Complete Knock Down)
Spoiler for spesifikasi :
- 2000 cc, I-4 DOHC 16 valve CVVT (Continous Variable Valve Timing)
- 8 seat
- Two tone body coloured
- Roof rail (optional)
- Rear spoiler (optional)
- Alloy wheel
Sy sih lebih suka penjual mobil yg jual dengan kondisi apa adanya, ada bagusnya belum dibersihin, jadi bisa kira kira kondisi yang sebenarnya , daripada sudah dibersihin. lagian seperti sy bilang , mau bersihin ruang mesin itu gak mahal dan tidak susah, kalo mau bersihin sendiri juga bisa, modal sikat , sabun colek dan minyak tanah dan waktu sejam. mau lebih cepat lagi, tinggal semprot pake "degreaser " yg banyak dijual di toko toko oli, segala oli,gemuk yg nakal langsung bubar.
banyak oli dalam arti belepotan dimana mana atau ditempat tertentu ? kalo cuman di daerah dekat saringan oli sih rasanya gak masalah. kalau suara mesinnya halus/normal, ada bekas/rembesan oli di blok mesin itu masih wajar, karena umumnya packingnya sudah getas, tinggal ganti packing atas gak seberapa duit dalam ratusan ribu rupiah.
Mesin bergetar setelah dipanasin atau baru dinyalakan ? kalau baru dinyalakan , bergetar, bisa diasumsikan mesin belum panas dan akan hilang setelah panas, umumnya ini terjadi karena mobil tersebut sangat jarang di pakai/nyalakan. kadang malah di ikuti bunyi klep hidraulis tek,tek,tek karena belum mendapat pelumasan oli setelah didiamin lama gak dipakai , oli turun semua.
Kalau mesin nya normal dan pada kondisi sudah panas . ternyata masih bergetar, kemungkinan besar , engin mountingnya sudah getas, engine mounting/pemegang mesin ke bodi . itu ada beberapa buah, masing masing punya fungsinya meredam getaran yg spesifik. Hal ini bisa kita tes lebih jauh dan gampang kalau kebetulan transmisi A/T , tinggal masukin gigi ke posisi D dan tahan pakai rem, apakah mobilnya tiba tiba bergetar ? ini menyangkut kondisi engine mounting bagian depan. kalau waktu masukin gigi mundur/R dan bergetar, berarti engine mounting bagian belakang. Kalau bergetar pada posisi diam, berarti engine mounting bagian samping. harganya lumayan mahal tapi tidak lewat dari 1 jt / buah.
jangan lupa cek power window dan central lock, unit yang buat buka dan tutup kunci itu lumayan mahal, sekitar 300rb an / unit. umumnya penyakit mobil lama, rusak di situ.
Cek angin ac yang keluar, apakah cukup kencang di posisi 1, kalo merasa agak lemah, mungkin saringan udara ac di kabin sudah kotor, dan perlu di ganti.
Posisi tripmeter ada di berapa km ?
Yg jual itu , bukan pemakai ?
Jangan terpengaruh asesoris/sound sistim. sehingga harganya bisa lebih mahal.
Coba cek ban nya buatan tahun berapa ? kalo agak lama, bisa jadi alasan nego harga walaupun bannya "keliatan" masih bagus.
Ban Michelin 215/60/15 , 900rb an. merk dan ukuran standar pabrik Hyundai. ban bawaan Hyundai Trajet Built Up.
Pirelli 215/70/15 , 800rb an.
Pirelli 205/75/15 , 700 rb an.
- TIPS SEDERHANA UNTUK PINTU TRAJET
- ada alat di dalam mobil namanya ETACS ( Electronic Time and Alarm Control System) fungsinya antara lain mengontrol fitur kelistrikan seperti power window, central lock, mirror, sunroof, lampu mika di tiap pintu. nah ETACS di trajet 2.0 sm trajet 2.7 itu sama gan, ane pasang lampu mika di trajet 2.0 ane dan hasil nya sama kyk di trajet 2.7 . tinggal cari jalur kelistrikan di tiap pintu sama beli mika nya 4 buah + bohlam 4 buah juga. \t
mantab gan klo malem-malem buka pintu dari jauh keliatan biar gk ketabrak mobil dibelakang hehe.
- UKURAN WIPPER TRAJET
26 - 24/22 - 15/16 (blkg), yg 26 sblh kanan (posisi driver), kl kiri bisa pake 22 atau 24 om. utk 24 kl posisi lg off ujung wiper agak ngangkat dikit dan lbh panjang
- CARA CEK SERVO HYUNDAI TRAJET
Ada cara untuk menguji apakah servo (idle speed control servo) mobil kita bekerja dengan baik atau rusak. Gak perlu tools apapun.. ikuti cara sederhana ini.
Pengujian ini membutuhkan kecermatan dan ketelitian mata kita untuk melihat pergerakan jarum RPM pada dashboard.
PENGUJIAN SERVO 1
(memanfaatkan kerja Power Steering Oil Pressure Switch)
1. Mesin dalam kondisi nyala dan IDLE (langsam) ?
2. Pastikan semua lampu, tape, AC, dll dalam kondisi OFF (tidak digunakan).
3. Perhatikan jarum RPM pada dashboard dengan sangat teliti,
4. Gerakkan Steer (terserah enaknya ke arah mana)?
5. Perhatikan gerakan jarum RPM
SERVO NORMAL: Jarum akan bergerak turun sedikit ketika steer diputar, kemudian kembali mendekati ke posisi semula.
SERVO TIDAK NORMAL: Jarum anteng2 aja?, atau malah bergerak tidak karuan.
PENGUJIAN SERVO 2
(memanfaatkan kerja RPM signal dan Crank Angle Sensor)
1. Mesin dalam kondisi nyala dan IDLE (langsam) ?
2. Pastikan semua lampu, tape, AC, dll dalam kondisi OFF (tidak digunakan).
3. Perhatikan jarum RPM pada dashboard dengan sangat teliti,
4. Nyalakan lampu besar (head lamp)
5. Perhatikan gerakan jarum RPM
SERVO NORMAL: Jarum akan bergerak turun sedikit ketika headlamp dinyalakan, kemudian kembali mendekati ke posisi semula.
SERVO TIDAK NORMAL: Jarum anteng2 aja?, atau malah bergerak gak karuan.
Dasar Pemikiran
Hal di atas sayangnya tidak pernah ditemukan pada buku Spare Part Hyundai Kia manapun, tetapi dengan memahami proses kerja sensor-sensor yang mempengaruhi kerja servo (ISC) kita dapat memanfaatkan kerja sensor-sensor tersebut sebagai pengujian atas kinerja servo itu sendiri.
Simak Sensor-sensor yang dimanfaatkan untuk pengujian tersebut:
POWER STEERING OIL PRESSURE SWITCH
Pada saat steer diputar, maka pompa power steering akan terbeban yang kemudian juga akan membebani putaran mesin. Untuk itu, perlu di deteksi melalui perubahan tekanan oli power steering akibat pembebanan tersebut.
Power Steering Oil Pressure Switch akan memberikan informasi ON pada ECU ketika terjadi perubahan tekanan akibat pembebanan (steer diputar) untuk kemudian mengaktifkan servo (idle speed control) untuk menaikkan idle RPM sehingga putaran mesin tetap terjaga stabil.
CRANK ANGLE SENSOR
Crank Angle Sensor bertugas untuk mendeteksi posisi Top Dead Center dari silinder 1 dan 4. Dari sini juga terdeteksi putaran mesin (RPM) yang terjadi.
Signal yang dideteksi dari sensor ini dikirim ke ECU sebagai informasi yang akan digunakan untuk timing pengapian dan informasi RPM pembanding/ pelengkap.
FUNGSI ISA DAN AVR
Fungsi ISA memang buat penyetabil gan... namun begitu dikasih kejutan beban dia akan sedikit melakukan penyesuaian... sebelum RPM naik kan dia turun dikit gan... ingat, ISA itu bukan elektrik... tapi mekanik, dan dengan ada beban maka akan terasa sedikit jeda waktu sebelum dia bekerja.
Fungsinya seperti AVR (Automatic Voltage Regulator) yang biasa di komputer... begitu ada beban dalam ukuran seper mili detik dia akan sedikit turun, namun selanjutnya dia akan balik lagi manteng di voltase yg stabil...
- PERBANDINGAN HYUNDAI TRAJET DENGAN MOBIL LAIN
Turning Radius Trajet dg beberapa mobil lain :
Hyundai Trajet = 5.67 m
Honda City = 4.9 m,
Honda Civic '06 = 5.8 m ,
Honda Civic VTi = 5.3m,
Honda CRV = 5.4 m
Inova 5.4
--------------------
PERBANDINGAN TRAJET DENGAN INOVA
Berikut adalah ukuran dimensi Hyundai Trajet dan Toyota Kijang Innova (data dari owners manual book) :
Hyundai Trajet.
- (Panjang x Lebar x Tinggi) = (4.695 mm x 1.840 mm x 1.710 mm)
- Jarak sumbu roda/ Wheel base = 2.830 mm
- Jarak pijak roda/ Wheel tread = 1.565 mm
Toyota Kijang Innova.
- (Panjang x Lebar x Tinggi) = (4.580 mm x 1.770 mm x 1.745 mm)
- Jarak sumbu roda/ Wheel base = 2.750 mm
- Jarak pijak roda/ Wheel tread = 1.510 mm
Kesimpulanya:
Hyundai Trajet lebih panjang dan lebih lebar tapi lebih rendah, karena lebih rendah maka koefisien drag untuk angin dari arah depan lebih sedikit. Jarak sumbu dan jarak pijak roda lebih panjang dan lebar menurut saya membuat Hyundai Trajet lebih stabil. Bedanya sangat terasa ketika dalam kecepatan tinggi melewati jalan yang menikung/ membelok di tol. Mungkin juga karena konstruksi body Hyundai Trajet yang Monocoque sementara Toyota Kijang Innova bodinya masih "ditempel" di Chassis.
Dimensi body Hyundai Trajet dan Toyota Kijang Innova lebih lincah untuk bermanuver karena tidak segembrot KIA Carnival atau Sedona, saya sering pake Trajet atau Innova masuk jalan sempit yang pas2an utk 2 mobil nggak ada masalah, hanya saja bagi yang udah biasa bawa sedan harus extra hati2 dan perhitungan, pasti ada perbedaan yang significant, awalnya saya sempat kerepotan juga karena sebelumnya pake sedan. Untuk radius putar keduanya cukup ok untuk kelas MPV.
Kalau untuk memilih antara GLS atau CVVT tinggal lihat kemampuan financenya saja dan masalah tahunnya, sedikit koreksi ya, kalau GLS itu tipe kendaraannya (GL8, GLS dan XG) kalau th 2000 -2004 pakai mesin Sirius setelah th 2005 keatas pake mesin Beta (sama dengan Hyundai Tucson) plus ditambah dengan teknologi CVVT (Continous Variable Valve Timming). Keduannya OK hanya beda teknologi mesin plus perangkat CVVT dengan tipe GLS dan XG. Pajak Hyundai trajet saya Rp. 2.293.000
------------------------
PERBANDINGAN TRAJET DENGAN INOVA 2
Saya menggunakan Hyundai Trajet 2.0 A/T th 2002 dan menggunakan mobil inventaris kantor Kijang Innova 2.0 M/T th 2006 dari baru.
Karena saya sudah menggunakan keduanya maka saya punya pendapat pribadi sbg berikut:
- Hal lainnya sama dengan yang disampaikan pemilik Trajet dari Medan baik soal performa mesin dan konsumsi bahan bakar, setahu saya sih Innova kalau kena macet lebih parah karena dipake di kemacetan Jakarta jatuh di angka 1:5,6 sementara Trajet 1:7,3. Waktu saya bandingkan penggunaan ke Bandung, Trajet automatic tetap lebih unggul dengan catatan kecepatan konstan harus sama yaitu 100 km/ jam dengan menggunakan jalur yang sama Tol Cipularang dengan jarak start dan tiba di tempat yang sama, dalam membandingkan kedua mobil ini saya menggunakan GPS biar lebih akurat dengan selang waktu penggunaan berbeda satu minggu dan Trajet di test lebih dulu.
- Untuk interior lantai Innova lebih dalam sementara Trajet lebih tinggi, kalau kursi tengah Trajet didorong mentok ke belakang space buat kaki di baris ke tiga masih nyaman sementara Innova sempit. Duduk di bangku baris ketiga buat saya (tinggi badan 167) terasa lebih lapang di dalam kabin Trajet. Suasana di kursi paling depan terasa lebih luas dengan Trajet
- Bagasi Trajet jauh lebih luas dibandingkan Innova, semua Trajet versi A/T sudah lengkap dengan cargo net.
- Trajet yang saya pakai th 2002 menggunakan konfigurasi mesin lama keluaran Trajet awal dan belum delengkapi teknologi CVVT (kalau di Toyota istilahnya VVTI) tetapi konsumsi bahan bakarnya lebih irit dari Innova padahal sepertinya badan Trajet lebih berat, sementara Innova yang saya gunakan adalah tahun 2006 M/T dengan mesin "baru" dan teknologi yang "canggih" VVTI yang jauh lebih canggih dibanding Trajet th 2002. Kalau lihat speknya harusnya Innova jauh lebih unggul karena menggunakan mesin baru, teknologi baru dan transmisi manual, bisa dibayangkan kalau tidak pake VVTI gimana ya. Ini yang buat saya heran dan point utama kenapa saya lebih milih pake Trajet. Terus terang saya jadi penasaran dengan New Trajet 2006 keatas dengan mesin baru yg lebih ringan 40% dari versi lamanya plus teknologi CVVT. Innova harga mahal, servis mahal tapi performa tdk beda dengan Trajet konfigurasi mesin lama.
Kijang Innova paling jauh hanya dipasarkan di Afrika Selatan dan sebagian kawasan Asia Tenggara sementara Hyundai Trajet lebih worlwide dan saya baru tahu belakangan cukup famous juga di benua Eropa dan Australia.
- Resale value Hyundai sangat jatuh dibanding Toyota, harganya baru stabil di used carnya.
Bagi saya pribadi kalau mau beli mobil untuk dijual lagi ya Innova pilihannya tapi kalau untuk dipakai dan dinikmati maka Trajet pilihan yang bijak .
Maaf untuk pemilik Innova mungkin kurang berkenan, tapi ini pendapat saya pribadi yang menggunakan dua mobil tersebut diatas.
- PENGALAMAN MENGGUNAKAN HYUNDAI TRAJET
1. FC dalkot 1:7, luarkota 1:10
2. Menurut pengalaman yang ane rasakan borosan Kijang Gan, karena ane sekarang punya Inova 07 G 2.0 (spesifikasi uero) dan mbl ane satunya Si trajet FCnya gak beda2 jauh tapi klo ama kijang LGX punya adik ipar ya....lumayan bedanya irit si Trajet. Sebagai gambaran kalau trajet dalam kota bisa 1:8-1:9, innova 1:8, luar kota Trajet 1:10, Innova 1:9-1:9,5 klo Kijang LGX 1,8 di bawah itu. Ini sudah ane ukur berdasarkan pengalaman ane mudik bersama keluarga beberapa kali
3. ane pakai trajet 2.7 gan, luar kota bisa 1:10... dalam kota 1:7, tapi ane tidak tinggal di jakarta.Tapi kalo konsumsi BBM kagak beda jauh ama yang 2000 kok, karena yang 2000 cc terlalu berat bawa bodynya sehingga kita sering injek gas lebih dalam, kalo yang 2700 karena tenaganya besar, kita cuma tekan gas sedikit aja dia mau lari terus.(100km paling rpmnya 2300-2500)...apalagi kalo ditanjakan, yang 2.7 enak benar.(asalkan kondisi mesinnya bagus lho, soalnya tempat ane waktu ambil second dulu mesin 2,7 kok berat banget, di scan tidak ada apa2 semua normal, tapi knalpot pedih di mata, kata montirnya airflownya agak rusak, kadang mau kadang nggak, ganti deh.. baru setelah itu menjadi tarikannya enak bos..maunya nyalip terus nih."
4. Pengalaman Ane waktu dulu punya Trajet A/T konsumsi dalam kota apalagi rute pendek-pendek gitu malah boros Gan, bisa 1:5-6
Kalau luar kota baru berasa F/C nya bisa 1:9-10
5. met sore agan-agan juga aganwati yang baik hati... sekedar sharing aja neh, sabtu 3 september kemaren ane ke Pati dari Jogja pake Trajet lewat jalur Semarang untuk silaturahmi. Selama perjalanan ane jaga RPM dikisaran 2000-2500, jarang banget sampai 3000 lebih. Ternyata lumayan irit tuh...konsumsi BBM Jogja-Pati PP plus muter2 cuma habis 225rb... kesimpulan saya setelah beberapa bulan punya trajet, untuk jalan menanjak atau di kota yang agak macet trajet cukup boros...tapi kalo jalan lenggang lumayan irit juga tuh padahal mesin 2000cc body juga lumayan bongsor (jangan dibandingin sama city car) ..kebetulan pas ane ke Pati kemaren jalur Jogja-Semarang lancar tapi yang arah sebaliknya malah agak padat, pas pulang tanggal 4 september juga begitu... sedikit tambahan, usahakan BBM jangan pada posisi minim akibatnya tidak baik buat mesin.... oh iya lupa... Trajet ane 2.0 Manual tahun 2001...
6. TJ adalah mobil pertama saya Gan
Di awal milih2 beberapa org melarang meminang mobil cap Korea, beragam alasan dan yg paling kuingat adalah ketersediaan spartpart susah
Pas ketemu teman yang pernah bawa TJ (dia itu dah ganti mobil 4x dan TJ mobil dia yg ke-3), dia bilang TOP bgt. Dia jual TJ karena anaknya minta ganti.
Pernah dia adu irit2-an ama INN**A, mengejutkan...mobil sejuta umat tsb masih kalah irit
Karna ini mobil pertama, saya hanya bisa menilai dari kenyamanannya
120 Km/jam, Ibu mertua saya masih ketawa2 dalam kabin, padahal beliau takut klo naek kenceng-kenceng. Klo pake mobil sejuta umat lainnya, A*A*S*,
pasti deh dah teriak2...he..he..
Pertama kali masuk bengkel saya ganti kipas AC, saat itu keluhan overheat. Spart part ternyata ada yang mobis yang cukup bisa membantu supaya gak kedalemen rogoh kantongnya.
Mesin V6 2700 saya cukup halus, aku kira dg CC segede gitu pasti suaranya kayak mobil disel dan getaran dalam kabin kerasa....ternyata empukkkk
Kebetulan belum pernah luar kota, baru rencana Desember besok, jadi belum punya cerita bagaimana dg luar kota.
Pastinya isteri saya nyaman duduk di bangku dan nyaman bolak-balik depan belakang untuk mengambil sesuatu, lebarnya seraya di bus.
Pernah istri saya lapar banget dan makanannya sedikit berkuah, susah klo dipegang dengan tangan, akhirnya bangku ke-2 disulap untuk meja makan dan si doi dengan nyamannya makan di belakang...sopirnya cuman dikasih baunya aja...hik...hik...
Oh ya, saya belum detail ngitung konsumsi FC (dg cara seperti pernah ditulis), tapi pernah sekilas,,,kira-kira sekitar 1:7.8, itu dalam kota, tapi tidak terlalu macet
Saya kira, orang beli TJ pasti sudah memikirkan dengan dalam
Tidak sembarangan milih atau hanya untuk ganti tunggangan
Hampir semua orang yang pernah pegang TJ bilang nyaman dan hampir orang yang menjual TJ-nya bilangnya....duh...sayang banget saya jual...mobilnya enak banget...(pengalaman pribadi setelah ketemu ama beberapa orang)
-------------------
- PENGALAMAN MENGGUNAKAN TRAJET 2
Akhirnya bisa nulis sedikit pengalaman dengan HYUNDAI TRAJET, jangan bandingkan dengan Review ya... terlalu jauh kali!, ini hanya sekedar sharing pengalamn sesama pengguna, atau calon Pengguna yang lagi menimbang atau ingin memutuskan meminang.
Sekedar perkenalan, TRAJET saya berkapasitas 2,000CC CVVT, Bulan 03 Tahun 2005, Warna Sky Blue (Duo Tone), Beli Second Hand (Juni 2011), KM Pertama beli 44,100 Km, dan sekarang sudah menginjak 47,800 km, Biasa Minum Premium nggak pernah pake Pertamax.
INTRO
Well, selama beberapa 3 bulan ini hanya bisa merasakan sedikit kenyamanan Trajet, Bagaimana tidak, hampir setiap hari saya kandangkan trajet di carport kecuali sabtu dan minggu yang saya gunakan sesekali ke Supermarket atau cari makan di sekitar tempat tinggal, atau kalaupun kepaksa di bawa ke kantor di bilangan Sudirman juga tidak sempat menikmati, di mana jalan yang saya lalui selalu macet (pernah lewat Tanah Kusir kalo pagi kan?). Jadi saya pilih naik Jupiter MX atau Commuterline untuk ke kantor he..he..
Peta Mudik 2011
* Jalur Biru : Mudik, Jalur Hijau : Balik
Mudik lebaran Akhir agustus kemarin, saya menghabiskan waktu bersama trajet lebih dari 100jam (tahu kan di Speedometer Trajet CVVT ada Timernya?) dan 2,050 kilometer dalam waktu 10 hari. So.. boleh dibilang baru kali ini saya menikmati secara utuh sebuah kendaraan Touring sebenar-benarnya. Harusnya statement saya tersebut nggak Lebay, lha wong kata TRAJET itu diucapkan dengan "tra-jay" (frasa dalam bahasa perancis) yang berarti "pergi dari satu titik ke titik lainnya", sehingga memang dari lahir ditujukan sebagai mobil untuk pergi ke mana-mana.
Oke, mungkin terlalu kelamaan intronya.. Jadi selama Mudik dari Jakarta - Surabaya - Tulungagung PP. dari tanggal 25.08.2011 - 07.09.2011 ini kesan saya mengenai Trajet :
NYAMAN
Dengan konstruksi kaki-kaki menggunakan "Independent McPherson Strut with Coil Spring, anti roll stabilizer" dan bagian belakang dengan "Semi Trailing Arm with Coil Spring, Anti-Roll Stabilizer"mobil ini sangat nyaman dikendarai, di mana getaran karena jalan gak bagus bisa dieliminasi bahkan dalam kecepatan >100km/jam. Dengan bobot hampir 2 Ton jauh dari kesan melayang, pokoknya manteb dan stabil dah!
Sepanjang perjalanan, kabin tidak terlalu banyak terdistorsi suara luar... boleh dibilang Kabin Trajet cukup kedap dan sunyi, bahkan dari suara mesinnya sendiri. Anak saya, yang berusia 12 bulan dpat tidur nyenyak (dengan durasi yang lama) tanpa terganggu bunyi aneh-aneh dari luar.
AC sangat dingin dengan sirkulasi yang merata. Buat mereka yang duduk di belakang dijamin tidak kepanasan, apalagi yang tengah dan dan depan. Tidak perlu mengarahkan angin AC ke tubuh, kita tidak akan kepanasan. Namun sayang, entah karena defaultnya TRAJET ada ventilasi yang mengambil angin dari luar sebagai sirkulasi dalam kabin. Akbibatnya, apabila kita melaju, dan di depan udara di luar mobil tidak bersih (misalnya tercampur knalpot bis atau debu) maka akan terasa masuk ke dalam kabin. Ini tidak bisa dicegah, meskipun dengan filter kabin yang baru, kecuali harus ditutup secara manual dwngan lakban atau material lainnya.
ROOOOOOOMY
Jiah... mulai lagi lebay nya. Well, ndak ada guna kalo kendaraan touring nggak bisa muat banyak barang, apalagi sempit buat boyong orang sekampung! ga cuma, kakek, nenek, teteh, bude, paklek, bulek yang bisa keangkut sama ini mobil, kalo perlu sepeda motorpun juga bisa masuk, apalagi cuma TV Tabung 34 Inchi. He..he.. Kidding! Dengan spek body yang nggak terpaut jauh dengan Innova (Ya jangan bandingkan dengan Vellfire atau H1 yaa) saya merasa Trajet lebih lapang, terutama di bagian belakang (baris ketiga). Kami berangkat ber 5 (4 Dewasa dan 1 Bayi) dengan bawaan yang sangat banyaaak! Baju, Perlengkapan Bayi, Stroller, Car seat, Mainan Bayi dan sebagainya. Dengan penataan yang rapi dengan memaksimalkan fungsi bagasi, bangku belakang bisa untuk duduk Pembantu, dan Kasur buat anak Tidur.
Namun di sisi lain, dengan body bongsor bak kebo bunting tersebut juga bisa jadi kekurangan. Namanya mobil turing, tentu akan sering jalan di jalan luar kota, namun di Indonesia ini juga aneh... nggak di jakarta, di daerahpun sering macet, sehingga membatasi gerak langkah si kebo ini. Berkali-kali, spion jadi santapan sepeda motor, untungnya tidak pecah atau lepas.
Di samping itu, dengan body yang gambot, mau parkir susah, mau masuk garasi juga, apalagi pas dipake silaturahmi di kampung yang jalannya ga selalu lebar. Plus Minus Lah...
Boros?
Judul di atas saya kasih tanda tanya. coba lihat catatan saya di bawah ini.
Dalam melaksanakan perjalanan 2050 km, saya melakukan pengisian Premium sebanyak 6 kali. Pengisian pertama dilakukan untuk membuat tangki penuh, dan setelah itu dilaksanakan pencatatan (baik secara manual maupun elektronik di Speedometer).
Kondisi jalan setelah pengisian pertama dapat dikatakan relatif lancar. Kami berangkat jam 3 pagi di mana orang-orang masih sibuk dengan sahur, apalagi saya mudik 2 hari sebelum libur maka perjalanan cukup lancar (misalnya Bintaro-Cikampek rata-rata bisa jalan 100km/jam), begitu masuk Jomin lalu lintas agar tersendat sejauh 20 km. Sesudahnya relatif lancar kembali (rata-rata bisa mencapai 70-80km/jam).Sesampai Demak, saya lakukan pengisian ke 2, dan dari hasil perhitungan konsumsi bensin Trajet saya mencapai 1 : 9.5 (Jakarta - Demak).
Dari hasil pengisian di Demak lanjut ke Surabaya kondisi perjalanan relatif sama, di mana saya masih bisa melaju di kisaran 70-90km/jam. Kontribusi penyumbang meningkatnya konsumsi premium adalah digunakannya Trajet tersebut dalam kota Surabaya (selama 4 hari), Dari hasil pengisian ke 3 diketahu bahwa trayek Demak - Surabaya, termasuk keliling kota selama 4 hari di surabaya menghabiskan konsumsi premium 1:8.4
Sesudah itu, dalam perjalanan ke Tulungagung dari Surabaya, terjadi ketersendatan sepanjang 90km (Surabaya - Kertosono) di mana mobil hanya bisa jalan 15km/jam, Di Tulungagung mobil digunakan bersilaturahmi dalam kota selama 4 hari, selanjutnya saya balik ke Jakarta via Trenggalek, Ponorogo, Wonogiri, Solo dan Semarang. Sepanjang perjalanan ini medan cukup menantang di mana kontur jalan sepanjang 180km berbukit, gunung dan jurang naik dan turun, meskipun jalan sangat bagus. Konsumsi premium untuk trayek ini meningkat menjadi 1:7.9
Sebelumnya harapan saya Jakarta - Semarang akan dapat saya tempuh dalam waktu 10-12 jam, mengingat hari masuk kantor telah tiba. Nyatanya saya menghabiskan waktu di Jalan selama 28 Jam nonstop! (dikurangi makan 2 x 60 menit). Sebelumnya perjalanan Semarang - Cirebon sangat lancar, saya cukup confident dengan target saya. Ternyata begitu masuk Tol Pejagan, semua seakan berbalik, tol ini macet dan tak ada kesempatan untuk kembali. Selama 12 jam saya menghabiskan waktu, menyusur dengan tertatih 43 km dari pejagan - Loh bener selama 10 Jam! dengan mesin menyala, ac nyala, tanpa henti! mobil hanya mampu berjalan 4.3km/jam. dengan kondisi ini, konsumsi bahan bakar cukup parah! yaitu 1:7.2
Setelah lepas Lohbener, kondisi mulai mencair di mana waktu sudah hampir larut malam, sepanjang perjalanan dari loh bener s/d Jakarta beberapa kali berhenti untuk tidur barang 10-30 menit dengan mesin dan ac nyala. Setelah dilakukan pengisian terakhir, di Jakarta diketahu intuk perjalanan Pamanukan s/d Jakarta hanya menghabiskan sedikit bahan bakar, di mana konsumsinya hanya 1 : 10.7 cukup impresif.
Setelah saya rata-rata atas seluruh perjalanan, yaitu sepanjang 2050km, pengukuran dengan membandingkan "isi bensin luber vs pengisian berikutnya juga luber vs kilometer", diperoleh angka 1:8.5. Jadi mungkin memang bener trajet itu boros... (jika dibandingkan dengan kaleng krupuk atau mobil-bobil kecil lainnya), tapi dengan segala kenyamananya, rata-rata konsumsi bensin 8.5km/Liter cukup wajar. Kalo orang jawa bilang ono rego ono rupo! Yang jelas, angka ini masih lebih baik daripada konsumsi premium trajet saya di Jakarta yang hanya mampu 1:6.5
Ini sekedar pengalaman, kondisi berbeda sangat mungkin terjadi... mengingat variabel2 yang yang menyertai perjalanan satu dengan yang lain juga berbeda.
-----------------------
PENGALAMAN MENGGUNAKAN TRAJET 3
Baru memantau forum Trajet ini +-1 bln, setelah beli trajet 2001 2.7A/T Black 2 bln yg lalu. Jual Terrano Spirit 2001 karena gak cukup lagi utk keluarga ( 3 anak/2 balita). malem2 liat iklan mobil pahe yg nyaman di internet, Kijang dari dulu gak suka (overpriced & model-nya gak naksir) Avanza apalagi (mesin kecil/gak nyaman/overpriced/model low-end), maunya sih Serena HighwayStar
(Favorit tapi duit b'lom nyampe), . Setelah browsing antara Hyundai Trajet, Volvo V70, Mercy stationwagon, Peugeot 805/806, ternyata yg sesuai dgn budget ya yg paling murah, Trajet. Padahal seumur hidup pakainya Jepang/Eropa, malah ngga mandang sama mobil Korea, yah kualat deh !! (Jaman partai Demokrat gw turun 'kelas' pindah jadi pengguna mobil Korea, Ekonomi parah, man !!) Yg budget 70-85jt cuma Trajet 2000-2002. Yg 2000cc utk bodi bongsor kayaknya kurang sip tenaganya, lagian rumah -tempat kerja deket, jadi beraniin yg Automatic 2700cc, soal FC, Pakai Terrano 10tahun 2500cc yah udah kebayang bensin nya (no surprised!!). Besok pagi nya telpon temen mau jual terrano, jam 1 siang laku, Trus telpon yg ngiklanin trajet 2.7 AT 2001 minta 72,5jt, ktemuan di Mall Bekasi, liat2 asal aja, iseng gw tawar 67,5jt eh dikasih, ya udah deh, duit hasil jual terrano cuma mampir 5 jam di accnt gw. Oya pas gw tes-drive, bocah2 balita gw ikutan, eh lagi nge-tes bocah2 gw langsung tidur di belakang padahal biasanya di mobil2 baru punya tante & Oom -nya pake acara muntah2 dulu. Padahal bener2 buta soal ini mobil,b'lom tau ada forum trajet ini, pikiran gw maen cuek aja,
kalo rusak terserah nanti, Duit pas2an aja mau belagu milih2, whatever come next gw hadapin deh, gitu aja !!! lagian gw beli-nya bulan puasa, 3 minggu seb'lom lebaran, jadi perlu banget bwt nganterin bini mudik ke Bandung. Ok Cocok, Bungkusss....!!!!
Mulai kenalan sama sifat2 si "Blacky" trajet gw..... katanya ada dvd/ leatherseat/sunroof, kok gw punya gak ada ?? liat2 internet lagi ternyata itu yg type 2.7 SE, ya udah deh, gak butuh2 amat sama sunroof, cuma dvd +leatherseat nya pengen juga sih, 67,5jt ya udah ok deh, bini udah suka !!
Ac kurang dingin, kompressor agak berisik mesti ganti kayaknya, duit cekak, yah isi freon dulu deh moga2 bisa tahan 2-3 bulan-an dinginnya sampe punya duit lebih. cobain tarikan-nya di jalan sepi, wuiihh..., kenceng juga twin engine-nya suprised juga takut ngerem-nya gak nahan. Tapi pas di tarik2 enginenya memang kenceng tapi bensin-nya minta ampun kaget beneran....gilee, terrano gw masih jauh lebih irit. tapi kalo kaki kanan udah di-sekolah-in dibawa slow but sure aja yah borosnya gak terlalu, hampir sama sama terrano lah 1:7an, OK gw ngerti deh ini memang mobil keluarga, santai aj nyetirnya gak mau narik2 kenceng lagi, tapi performa tarikan cukup mengagumkan si "Blacy2.7" ini.
Seb'lom lebaran Gw iseng nge FLUSH radiator trus isi coolant karena owner seblom-nya isi air ledeng aj. gw kerjain sendiri di depan rumah , no problem.
Hari H tgl 30 meluncur ke Bandung via Cipularang, mau ngetes di tanjakan ceritanya. Mulai tanjakan di km 65an mobil asik2 aja, iseng gw gak mau kalah sama mobil lain ditanjakan gw mainin transmisi dari D ke 3 trus 2, langsam man. Eh di KM90an mobil terasa ilang power, gw liat jarum temperatur naik!!
Woooouww.. Panik man ... Langsung gw berhenti buka kap mesin, uap putih ngebul, ternyata upper radiator tank bocor pas di sambungan nya, mancur2 coolant-nya ke mesin, aduhh rese deh mana bawa bini + ipar + 2 balita malah "kejadian". untung bawa 1 spare gallon coolant langsung isi. walaupun bocor nya besar tapi gw nekat terusin ke Bandung ( abis mau ke bengkel mana di situ) mau di derek + bengkel abal2 juga takut biaya pas2an. Lanjuuttt...
Tiap 15 -20 km berhenti isi radiator, tapi berhubung bocornya besar coolant yg gw bawa gak cukup, jadi semua botol2 air gw kosongin, manjat dinding tol, minta air sama rumah penduduk di samping tol, THNX. sambil nyetir berdoa moga2 nyampe di Bandung. Doa dikabulkan, nyampe juga di Pasteur. Belum tahu HYUNDAI ada program Lebaran Siaga, ke bengkel temen di Cihampelas sesama penggemar motor trail TRABAS, tapi dia bilang montir pada mudik sampai 2-3 hari setelah lebaran. Ya udah parkir mobil di rumah kakak ipar di dago pakar ( mobil mulai terasa pincang di tanjakan dago). besok nya tgl 31 pas lebaran pulang ke bekasi naik cipaganti travel nungguin montir kerja lagi.
Lebaran sendirian di bekasi mulai iseng browsing internet cari info ttg Trajet, eh ketemu Forum ini. Baca Advice2 Agan Ikaskus, Mutnut, Blutigi dll. walaupun belum kenal dan bukan member Hyundai Trajet Community, tapi ingin mengucapkan banyak2 terima kasih utk amal ibadah nya membantu info2 utk sesama pengguna trajet. tengkyu, tengkyu, tengkyuuuuu.... 4 agan2 sekalian.
Beli radiator baru di persatuan motor rp1,2jt, abis overheat ternyata ngaruh juga ke kabel busi jadi bocor2 (dibeliin bengkel di kosambi motor bdg rp700rb, padahal di persatuan motor kemayoran rp530rb, ya udah lah) Kata pak Heri Persatuan motor kalau radiator dulunya biasa air ledeng di-flush dan ganti pakai coolant memang bisa kejadian bocor kaya si 'Blacky" gw. OKdeh !!
Tapi hebatnya, abis overheat ( 1x jarum sampai ke RED area) hal yg paling ditakutin yaitu, cylinder melenting gak kejadian. Thnx GOD !!! udah takut biaya
turun mesin V-engine . Hebattt cukup kagum sama kekuatan metal mesin trajet, cuma ganti radiator komplit HCC + kabel busi, mesin lancar lagi gak ada keluhan ( kecuali kaki kanan gw masih susah di-ajarin, biasa nge-bejek gas Terrano) FC ya acceptable buat mesin 2.7 AT.
Tapi overall cukup puas pake trajet tua ini, total2 baru abis +- 71jtan tapi nikmatnya dan safetynya jauh drpd avanza rentalan-nya saipul jamil. pas pulang dari bandung ke jakarta gak ngerasa ngebut tapi mobil2 lain terus di belakang gw. utk yg cari mobil bekas PAHE tapi MEWAH dan NIKMAT
TRAJET memang TOP, sekali lagi banyak2 terimakasih atas amal ibadah agan ikaskus , mutnut, Blutigi dan lain2 yg b'lom gw sebutin. Advice agan2 sekalian sangat amat bermanfaat dan informatif Thnx U ALL ! Keep Up d Good work !!
- PENGALAMAN JAJAN KE BENGKEL
trajet ane (2001/AT/2.0) baru sehat lagi nih setelah diopname, supaya bener2 sehat dan bener2 siap jadi mobil keluarga (udah 10 th, km udah 100rb lebih, dirasakan emang udah saatnya).
kemarin ini (di bengkel langganan/non beres) baru aja ganti :
- Cylinder head (baru), semua isinya baru
- Packing set atas/bawah
- timing belt besar/kecil
- tensioner timing belt
- termostat
- radiator + upper hose
- pipa bypass radiator (mulai keropos ujungnya)
sedikit modifikasi :
- bypass saluran radiator yg ke heater core di firewall (seumur2 punya mobil, ane gak pernah pake pemanas, full AC terusss)
- bypass saluran radiator yg ke throttle body (more cold air induction)
- bersihin ISA, stel idle, stel mixture (CO)
hasilnya :
- suara mesin jauh lebih halus (jauh banget dibanding sebelumnya, nyaris tak terdengar)
- gak pernah lagi ada ngelitik (cyl head sebelumnya udah pernah dibubut, jadi kompresi makin naik, rentan ngelitik)
- gak ada lagi ngebul tipis (kadar HC menurun jauh, gak lagi boros oli mesin)
- temperatur mesin, full ac, macet parah, siang bolong, 1 strip dibawah setengah
- tenaga terasa meningkat, lebih responsif
- getaran ketika idle jauh lebih halus
- FC belum diukur, harusnya bisa minimal 1:7, karena tadinya aja sekitar 1:6-7
- semingguan ini dipake inreyen, check olie mesin maupun air radiator di reservoir gak ada penurunan, anteng di posisi max)
DC : sekitar 10jtan...
sekian sekilas report hasil opname trajet seminggu di bengkel, semoga bermanfaat buat rekan2 trajeters yg lain.
- MASALAH-MASALAH PADA HYUNDAI TRAJET
agan2 n suhu trajet.. ane butuh bimbingan lagi nih n mau tanya beberapa pertanyaan :
trajet ane manual th 2000, kalo dibuat rpm rendah emang jalannya agak ndut-ndut (tersendat-sendat) gitu ya? tapi kalo udah rpm agak atas dah gak..katanya temen seh itu normal karena cc-nya gede..apa benar demikian?
Quote:Original Posted By inozt82 ?
baru ngangkat trajet juga,2001 cc 2000
kayaknya sama penyakitnya tuh ama ane, coba cek2 sendiri ternyata businya kerendem air.
Karena awam juga ama mesin jadi ane jelasin pake bahasa awam juga yak. Jadi, di buka kepala businya ternyata ada genangan air di dalemnya, trus ane semprot pake kompresor. baru di buka businya sambil di bersih2in. setelah itu pasang seperti semula, dah enak lagi mesinnya, jadi bukan karena CC kyknya. sebelumnya ane pake mazda n ford, kalo terasa ndut2an (brebet) biasanya ane cek di busi dulu. trus ke filter bensin trus ke ECU. mungkin yg lain ada yg bisa bantu?
Quote:Original Posted By Mutnut ?
Klo dut-ndutan, pernah juga saya alami tapi posisi 'D" saat berhenti
Menghentak tapi halus. Aku tanya ke bengkel, kemungkinan ada storing di tempat busi. Setelah dilihat ternyata tempat busi sudah diisolasi. Dicek ulang dan dipastikan gak bocor, ndut-ndutan dah mulus lagi
- PART SUBTITUSI
baru ganti seal repair kit master kopling bawah neh..ternyata sama persis mitsubishi l300 solar.dapet seken asli jepang lagi dc cuman 30rebu..kl yg aftermarket korea malah 90rbu .ada yg punya pengalaman sparepart substitusi gak?
Sumber : Forum Hyundai Trajet di kaskus[dot]com