Fungsi dari Koil
Sore-sore dapet ilmu baru dari Kelas Forum Blazer Indonesia. Materi kali ini membahas mengenai Funsi dari Koil yang biasa kita dengar hanya kata koil dan bentuk dari koilnya, tapi jika ditanya fungsinya akan geleng-geleng kepala.
Fungsi koil pada sistem pengapian kendaraan sangat sederhana, yaitu menaikkan tegangan listrik dari aki yang cuma 12 volt, menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini disalurkan ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.
Yang biasa disebut sebagai “koil racing”, adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik jauh lebih besar ketimbang koil standar. Apabila koil standar rata-rata menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt, maka koil racing bisa menghasilkan tegangan antara 60 ribu hingga 90 ribu volt.
Tentu saja, dengan tegangan listrik yang lebih besar itu, maka busi dapat menghasilkan pijaran api yang juga lebih besar. Hasilnya adalah pembakaran yang lebih sempurna.
Cara Kerja koil :
Cara kerja coil yang di bahas berikut ini adalah pada rangkaian sistem pengapian pada mobil dengan menggunakan platina :
Pada saat arus listrik mengalir ke terminal positif, maka lilitan primer akan dialiri arus listrik. Hal ini akan menyebabkan kemagnetan pada lilitan primer. Arus listrik akan mengalir dari lilitan primer menuju terminal negatif.
Pada saat platina membuka , maka hubungan antara terminal negatif ke massa akan terputus. Arus listrik dari terminal positif tidak akan mengalir ke lilitan primer. Hal ini akan mengakibatkan kemagnetan pada lillitan primer menjadi hilang. Dengan hilangnya kemagnetan pada lilitan primer , maka timbullah induksi pada lilitan sekunder. Di mana pada lilitan sekunder akan menghasilkan listrik dengan tegangan yang sangat tinggi. Listrik yang dihasilkan pada lilitan sekunder ini akan dialirkan ke terminal sekunder untuk diteruskan ke kabel tegangan tinggi.
Untuk pengapian dengan CDI ,ICM,Transistor Module,Direct Ignition cara kerja coil tetap sama. Yang pada prinsipnya yaitu menimbulkan induksi pada lilitan sekunder , sehingga terjadi listrik pada lilitan sekunder dengan tegangan yang sangat tinggi.
Kesimpulan : Platina,CDI,ICM dan sejenisnya adalah alat yang sejenis berbeda bentuk dan teknologinya, akan tetapi fungsinya sama untuk memutus dan menyambung arus yang masuk ke kumparan primer agar terjadi arus induksi pada kumparan sekunder.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih kepada om Baracuda VDL.
Fungsi koil pada sistem pengapian kendaraan sangat sederhana, yaitu menaikkan tegangan listrik dari aki yang cuma 12 volt, menjadi ribuan volt. Arus listrik yang besar ini disalurkan ke busi, sehingga busi mampu meletikkan pijaran bunga api.
Yang biasa disebut sebagai “koil racing”, adalah koil yang mampu menghasilkan tegangan listrik jauh lebih besar ketimbang koil standar. Apabila koil standar rata-rata menghasilkan tegangan antara 12 ribu hingga 15 ribu volt, maka koil racing bisa menghasilkan tegangan antara 60 ribu hingga 90 ribu volt.
Tentu saja, dengan tegangan listrik yang lebih besar itu, maka busi dapat menghasilkan pijaran api yang juga lebih besar. Hasilnya adalah pembakaran yang lebih sempurna.
Cara Kerja koil :
Cara kerja coil yang di bahas berikut ini adalah pada rangkaian sistem pengapian pada mobil dengan menggunakan platina :
Pada saat arus listrik mengalir ke terminal positif, maka lilitan primer akan dialiri arus listrik. Hal ini akan menyebabkan kemagnetan pada lilitan primer. Arus listrik akan mengalir dari lilitan primer menuju terminal negatif.
Pada saat platina membuka , maka hubungan antara terminal negatif ke massa akan terputus. Arus listrik dari terminal positif tidak akan mengalir ke lilitan primer. Hal ini akan mengakibatkan kemagnetan pada lillitan primer menjadi hilang. Dengan hilangnya kemagnetan pada lilitan primer , maka timbullah induksi pada lilitan sekunder. Di mana pada lilitan sekunder akan menghasilkan listrik dengan tegangan yang sangat tinggi. Listrik yang dihasilkan pada lilitan sekunder ini akan dialirkan ke terminal sekunder untuk diteruskan ke kabel tegangan tinggi.
Untuk pengapian dengan CDI ,ICM,Transistor Module,Direct Ignition cara kerja coil tetap sama. Yang pada prinsipnya yaitu menimbulkan induksi pada lilitan sekunder , sehingga terjadi listrik pada lilitan sekunder dengan tegangan yang sangat tinggi.
Kesimpulan : Platina,CDI,ICM dan sejenisnya adalah alat yang sejenis berbeda bentuk dan teknologinya, akan tetapi fungsinya sama untuk memutus dan menyambung arus yang masuk ke kumparan primer agar terjadi arus induksi pada kumparan sekunder.
Semoga bermanfaat.
Terima kasih kepada om Baracuda VDL.