Mitos-mitos perawatan mobil kesayangan
Saatnya saya membagikan tips kepada om-om yang setiap membaca postingan saya. Kali ini saya akan membahas mengenai mitos-mitos yang sering ada dalam perawatan mobil kesayangan kita. Jika sudah terlanjur melaksanakannya ada baiknya hentikan sejak dini dan jika belum, anda beruntung menemukan artikel mengenai mitos-mitos dalam perawatan mobil kesayangan kita ini.
Daripada salah mari kita bahas mengenai mitos tersebut.
1. Wax bisa untuk menghilangkan baret halus
Mitos? Ya. Aplikasi wax hanya untuk memberikan perlindungan pada permukaan cat yang sudah berkilau. Untuk menghilangkan baret halus dibutuhkan proses pemolesan.
2. Cuci mobil malam lebih baik
Mitos? Bukan. Mencuci malam memang lebih oke. Setidaknya, paparan sinar matahari bisa diminimalkan dan suasana lebih tenang. Namun, udara lembab membuat bodi tidak bisa kering sempurna. Kondisi ini mempermudah oksidasi air dan udara. Pastikan mobil kering agar tidak timbul jamur (watermark).
3. Mesin poles bikin baret
Mitos? Bukan. Biasanya menimbulkan baret halus pada proses compound dan glazing. Tapi baret itu hanya mengenai lapisan pernis. Tebalnya tidak signifikan. Hanya 4 mikron dari tebal cat, plus pernis setebal 60 mikron. Nantinya pada proses waxing bekas itu akan dilenyapkan dengan bahan protectant yang melapisi bekas goresan dan menambah lapisan pelindung.
4. Snow wash lebih bersih
Mitos? Ya. Sepintas busa melimpah di sekujur bodi mobil membuat semuanya terlihat menjadi bersih. Namun aktivitas ekstra masih tetap dibutuhkan untuk membuat mobil menjadi lebih bersih. Cuci mobil manual tetap dibutuhkan pasca-cuci salju (snow wash).
5. Cuci mesin tidak berbahaya
Mitos? Ya. Jangan sembarangan mencuci mesin. Bukan apa-apa, ada sejumlah peranti yang mesti terlindungi dari air. Seperti ECU, kotak sekring, hingga saringan udara. Cukup seka dengan kain lap untuk membersihkan. Atau jika ada noda membandel, manfaatkan engine degreaser.
6. Poles mobil terlalu sering mengurangi ketebalan cat
Mitos? Bukan. Poles mobil memang hanya mengikis permukaan pernis. Namun jika dilakukan terlalu sering, lapisan pernis bisa habis dan lambat laun mengurangi ketebalan cat. Pemilihan bahan kompon yang tepat atau proses memoles yang sesuai aturan dapat mengurangi pengikisan pada pernis.
7. Kilap ban pasti bagus
Mitos? Ya. Jangan silau dengan kilap pada ban. Pasalnya, efek pemakaian cairan kimia ini hanya sesaat. Apalagi jika bahan yang dipakai mengandung silikon. Memang tampak lebih mengilap. Namun efek selanjutnya, permukaan ban menjadi lebih lekas kering dan timbul pecah-pecah. Selain itu, timbul warna abu-abu di permukaan ban.
8. Jok dan setir mengilap bagus
Mitos? Ya. Penjelasannya sama dengan efek kilap pada ban. Efek kilap hanya sesaat, namun selanjutnya berdampak negatif. Permukaan licin menyulitkan tangan memegang setir dan menduduki bangku. Selanjutnya adalah efek pecah rambut mendera.
9. Poles kaca bikin gelombang
Mitos? Bukan. Terjadi karena bahan pembersih kaca yang digunakan mmiliki kandungan asam yang tinggi. Umum dipakai oleh salon mobil yang ingin cepat selesai. Setelah kaca melunak, daya kikis pembersih kaca diyakini dapat merusak laminasi kaca. Karena terkikis secara tidak merata maka terlihat bergelombang.
Daripada salah mari kita bahas mengenai mitos tersebut.
1. Wax bisa untuk menghilangkan baret halus
Mitos? Ya. Aplikasi wax hanya untuk memberikan perlindungan pada permukaan cat yang sudah berkilau. Untuk menghilangkan baret halus dibutuhkan proses pemolesan.
2. Cuci mobil malam lebih baik
Mitos? Bukan. Mencuci malam memang lebih oke. Setidaknya, paparan sinar matahari bisa diminimalkan dan suasana lebih tenang. Namun, udara lembab membuat bodi tidak bisa kering sempurna. Kondisi ini mempermudah oksidasi air dan udara. Pastikan mobil kering agar tidak timbul jamur (watermark).
3. Mesin poles bikin baret
Mitos? Bukan. Biasanya menimbulkan baret halus pada proses compound dan glazing. Tapi baret itu hanya mengenai lapisan pernis. Tebalnya tidak signifikan. Hanya 4 mikron dari tebal cat, plus pernis setebal 60 mikron. Nantinya pada proses waxing bekas itu akan dilenyapkan dengan bahan protectant yang melapisi bekas goresan dan menambah lapisan pelindung.
4. Snow wash lebih bersih
Mitos? Ya. Sepintas busa melimpah di sekujur bodi mobil membuat semuanya terlihat menjadi bersih. Namun aktivitas ekstra masih tetap dibutuhkan untuk membuat mobil menjadi lebih bersih. Cuci mobil manual tetap dibutuhkan pasca-cuci salju (snow wash).
5. Cuci mesin tidak berbahaya
Mitos? Ya. Jangan sembarangan mencuci mesin. Bukan apa-apa, ada sejumlah peranti yang mesti terlindungi dari air. Seperti ECU, kotak sekring, hingga saringan udara. Cukup seka dengan kain lap untuk membersihkan. Atau jika ada noda membandel, manfaatkan engine degreaser.
6. Poles mobil terlalu sering mengurangi ketebalan cat
Mitos? Bukan. Poles mobil memang hanya mengikis permukaan pernis. Namun jika dilakukan terlalu sering, lapisan pernis bisa habis dan lambat laun mengurangi ketebalan cat. Pemilihan bahan kompon yang tepat atau proses memoles yang sesuai aturan dapat mengurangi pengikisan pada pernis.
7. Kilap ban pasti bagus
Mitos? Ya. Jangan silau dengan kilap pada ban. Pasalnya, efek pemakaian cairan kimia ini hanya sesaat. Apalagi jika bahan yang dipakai mengandung silikon. Memang tampak lebih mengilap. Namun efek selanjutnya, permukaan ban menjadi lebih lekas kering dan timbul pecah-pecah. Selain itu, timbul warna abu-abu di permukaan ban.
8. Jok dan setir mengilap bagus
Mitos? Ya. Penjelasannya sama dengan efek kilap pada ban. Efek kilap hanya sesaat, namun selanjutnya berdampak negatif. Permukaan licin menyulitkan tangan memegang setir dan menduduki bangku. Selanjutnya adalah efek pecah rambut mendera.
9. Poles kaca bikin gelombang
Mitos? Bukan. Terjadi karena bahan pembersih kaca yang digunakan mmiliki kandungan asam yang tinggi. Umum dipakai oleh salon mobil yang ingin cepat selesai. Setelah kaca melunak, daya kikis pembersih kaca diyakini dapat merusak laminasi kaca. Karena terkikis secara tidak merata maka terlihat bergelombang.